Jakarta, MERDEKANEWS -- Terdapat tujuh negara bagian yang jadi medan pertempuran sesungguhnya di Pilpres AS 2024. Hasil pemungutan suara dari ketujuh negara itu, swing states, paling ditunggu publik Negara Paman Sam.
Survei menunjukkan, persaingan yang ketat di tujuh negara bagian yakni Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin. Siapapun yang menang, entah itu Kamala Harris maupun Donald Trump akan menciptakan sejarah.
Harris, 60 tahun, yang merupakan wanita pertama yang menjabat sebagai wakil presiden, berpotensi menjadi presiden perempuan pertama serta presiden pertama yang berdarah Afrika-Amerika dan Asia Selatan.
Sementara Trump, 78 tahun, akan menjadi presiden pertama yang memenangkan masa jabatan tidak berturut-turut dalam lebih dari satu abad jika berhasil.
Menurut The Telegraph, yang dikutip Senin (04/11), swing states biasanya terpecah antara dua partai AS, dan jumlah mayoritasnya berpindah antara Partai Demokrat dan Partai Republik dengan selisih kemenangan yang tipis.
Pennsylvania, yang memiliki 19 suara electoral college, telah terbukti menjadi negara bagian yang penting dalam beberapa pemilihan presiden terakhir, dan hal ini masih benar pada pemilu AS 2024.
Trump juga harus membalikkan Arizona, Georgia, Wisconsin, dan Nevada, yang dimenangkan oleh Presiden Joe Biden secara tipis pada tahun 2020.
Florida dan Ohio, yang dulunya dianggap marjinal, telah menjadi wilayah yang aman bagi Partai Republik dalam beberapa pemilihan terakhir. Namun, semua itu tidak ada yang pasti.
Laporan U.S. News menyebut swing states adalah negara bagian yang dianggap memiliki peran penting dalam hasil pilpres AS, di mana kedua kandidat, dari Partai Demokrat dan Partai Republik memiliki tingkat dukungan yang seimbang.
Negara swing states sering kali sama dalam setiap siklus pemilihan presiden, meskipun faktor-faktor seperti perubahan demografi dan jumlah pemilih dapat membuat negara bagian yang biasanya adalah Blue state (Biru) atau negara bagian yang secara konsisten mendukung kandidat dari partai Demokrat dan Red state (merah) yang konsisten mendukung kandidat dari partai Republik berubah menjadi ungu atau negara yang kecenderungan politiknya tidak konsisten.
Georgia misalnya, masuk ke dalam kategori swing states setelah kemenangan mengejutkan Biden dari partai demokrat di sana pada tahun 2020 dan kemenangan Senator Demokrat, Raphael Warnock dalam pemilu pada tahun 2022.
Sebelumnya, Georgia menjadi salah satu negara bagian yang selalu mendukung kandidat dari Partai Republik dalam pemilihan Presiden.
Namun siapapun kandidat, entah Harris atau Trump, yang memenangkan negara-negara bagian swing states terbanyak akan menjadi Presiden AS.
-
Momen Akrab Presiden Prabowo Telpon Donald Trump, Sinyal Hubungan RI-AS Semakin Kuat Kedekatan ini merupakan karpet merah bagi kerja sama ekonomi kedua negar
-
Suara Muslim AS Lebih Condong ke Donald Trump Ketimbang Kamala Harris, Ini Pertimbangannya "Genosida adalah politik yang buruk," kata salah satu aktivis.
-
Resmi Jadi Capres dari Demokrat, Kamala Harris Janji Bakal Berdiri Membela Hak Israel Saya ingin memperjelas, saya akan berdiri membela hak-hakĀ IsraelĀ untuk membela diri
-
DPR RI Kecam Penembakan Donald Trump: Kekerasan Politik Tak Dapat Ditoleransi! Kekerasan politik dalam bentuk apa pun tidak memiliki tempat di tengah masyarakat kita. Kita harus berani melawan segala bentuk kekerasan yang mengancam demokrasi