merdekanews.co
Minggu, 18 Februari 2018 - 07:24 WIB

Targetkan Suara di Atas 15 Persen

AHY Bakal Rajin Temui Rakyat

Hadrian - merdekanews.co
Agus Harimurti Yudhoyono

Jakarta, MERDEKANEWS -Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menargetkan, perolehan suara melebihi 15 persen suara nasional pada Pemilu 2019. 

Untuk mencapai itu, Ia akan rajin menemui rakyat secara langsung agar lebih dekat dengan rakyat. Kader demokrat harus rajin turun ke masyarakat untuk bersama-sama berjuang membangun bangsa dan negara.  

"Kami berharap 15 persen suara bisa diraup di Pilpres nanti," kata Agus kepada wartawan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (17/2/2018).

Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), perolehan suara Partai Demokrat pada Pemilu Legislatif 2014 hanya sebesar 10,19 persen. 

Karena itu, tantangan terbesar untuk meningkatkan suara adalah membangun soliditas semua kader partai. Soliditas yang tinggi akan membuat partainya mampu memenangkan hati rakyat Indonesia.

"Memenangkan hati rakyat tidak mudah. Ini tantangan kita," akunya.

Menurut AHY, di era media sosial, segala informasi bisa disebarluaskan dengan cepat dan mudah, tetap saja cara memenangkan hati rakyat yang paling efektif adalah dengan menemui rakyat secara langsung.

"Turun langsung ke rakyat, tatap muka dan mendengarkan aspirasi mereka sangat pentinga dilakukan," ujar AHY.

Dengan tatap muka, ia bisa langsung mendengarkan aspirasi, keluhan dan masukan dari masyarakat yang ditemui.

"Partai Demokrat harus hadir bersama rakyat dan bisa menghadirkan solusi-solusi yang dikeluhkan rakyat," katanya .

Agus mengatakan, sejauh ini Demokrat hanya mampu menawarkan solusi karena posisinya yang berada di luar kekuasaan. Demokrat belum memiliki otoritas untuk mengeluarkan kebijakan tertentu.

"Partai Demokrat harus  lebih memberikan solusi yang dapat dirasakan oleh rakyat banyak melalui kontribusi yang nyata," harapnya.

AHY menyebutkan, ada tiga faktor penyebab kekalahan Partai Demokrat di Pemilu 2014. Pertama, banyak kader Demokrat terseret kasus korupsi. Akibatnya, krisis kepercayaan masyarakat terhadap Partai Demokrat.

"Kader bermasalah menjadi faktor menurunnya suara Partai Demokrat dari masyarakat. Ini yang harus dibenahi," ujar Agus.

Kedua, internal partai yang tidak solid. Agus mengakui, muncul kubu-kubu di internal partai yang menjadi pemecah suara partai.

Terakhir, tidak ada figur yang mampu mengkatrol suara Partai Demokrat. Agus tidak menampik salah satu pertimbangan masyarakat Indonesia memilih partai adalah sisi ketokohan.

"Di Indonesia ketokohan sangat diperhitungkan, dan menjadi dasar pemilih," ujarnya.

  (Hadrian )