merdekanews.co
Kamis, 04 Januari 2024 - 07:45 WIB

Melawan Lupa : Pilpres 2009 Paslon Megawati - Prabowo (Mega Pro) Vs #Asal Bukan Prabowo

Doddi - merdekanews.co
Foto: istimewa

Jakarta, MERDEKANEWS - Saya menjadi bagian dari salah satu pelaku sejarah dari Gerakan mendukung Paslon No.1 Megawati Soekarnoputri- Letjen (P) Prabowo Subianto( MEGA-PRO) pada Pilpres Tahun 2009 yang lalu.

Pada tanggal 31 Mei 2009 saya bersama- sama teman- teman  mendeklarasikan dukungan kepada Paslon No.1 Megawati - Prabowo langsung di depan langsung Paslon Cawapres 01   Pak Prabowo Subianto di salah satu Center Pemenangan Paslon Mega - Prabowo di Jakarta, kala itu juga dihadiri Pak Hasyim Djojohadikusumo , Ketum Gerindra Alm.Prof.Suhardi, Para Petinggi Gerindra , dan  seingat saya hadir juga pada waktu itu Bung Fadli Zon . Nama Gerakan  yang saya pimpin itu adalah  Gerakan Damai Sejahtera( GDS) Mega - Prabowo.

Pilpres tahun 2009 yang lalu  diikuti oleh 3  pasangan Capres- Cawapres yaitu :

No. urut 1 Megawati(Presiden ke 5 Indonesia 2001-2004) - Letjen(P)  Prabowo Subianto(Panglima Kostrad 1998)

No.urut 2  Jenderal( P) Susilo Bambang Yudhoyono ( Presiden ke-6 Indonesia 2004-2009)- Boediono( Gubernur ke-13 Bank Indonesia)

No.urut 3 Jusuf Kalla( Wakil Presiden  ke-10 Indonesia)- Jenderal ( P) Wiranto( Menkopolkam 1999-2000)

Akhirnya kita tahu  bahwa kemudian Pilpres 2009 dimenangkan  oleh SBY- Boediono (56,60%) , sedangkan ranking kedua  adalah JK- Wiranto ( 21,96%) dan ranking  terakhir adalah  Megawati- Prabowo(21,42 %).

DEKLARASI MEGAWATI- PRABOWO DIATAS TUMPUKAN SAMPAH DI TPST(TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU) BANTAR GEBANG-BEKASI

Pada tanggal 24 Mei  2009 diatas tumpukan sampah di TPST   Bantar Gebang, di depan ribuan kader, pendukung dan simpatisan , Megawati dan Prabowo mendeklarasikan diri sebagai Paslon Capres- Cawapres Pilpres 2009.

Publik banyak bertanya pada waktu itu,  kenapa  sampai deklarasi di tempat pembuangan  sampah?.

Alasan utamanya adalah Pasangan ini ingin mencitrakan sebagai  paslon yang peduli dengan rakyat kecil/ wong cilik. Di TPA Sampah Bantar Gebang setiap hari ribuan pemulung /pengais mengandalkan hidupnya dari tumpukan- tumpukan sampah yang datang setiap hari ke tempat itu. Deklarasi diatas tumpukan sampah  adalah simbol dari bahwa  Paslon Mega- Prabowo peduli/pro kepada Wong Cilik, bagian dari strategi meraup simpati dan suara pemilih masyarakat bawah yang jumlahnya sangat besar.

Deklarasi 31 Mei di Bantar Gebang , terlebih dulu  didahului dengan Penandatanganan Perjanjian  Kerjasama / Kontrak Politik  antara Partai Demokrasi  Indonesia Perjuangan dengan Partai Gerindra pada tanggal 16 Mei 2009 di Istana Batu Tulis Bogor yang terkenal dengan istilah  Perjanjian Batu Tulis.

Ada 7 butir isi Perjanjian Batu Tulis Ini dan yang paling diingat publik  adalah butir ke 7 yang bunyinya ," Megawati Soekarnoputri mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden pada Pemilu Presiden tahun 2014( kita tahu  kemudian bahwa pada Pilpres tahun  2014 Mega/PDIP tidak mendukung Paslon  Prabowo- Hatta Rajasa, melainkan pasangan Jokowi- Jusuf Kalla)

MENGAPA MEGAWATI/ PDIP MEMILIH PRABOWO SUBIANTO SEBAGAI CAWAPRESNYA DI PILPRES 2009

Pada waktu itu  kombinasi pasangan Capres- Cawapres yang sudah ada lebih dulu  adalah Jenderal SBY- Boediono dan Jusuf Kalla - Jenderal Wiranto. Terlihat kombinasi Militer- Sipil / Sipil- Militer. Saya kira ini adalah salah satu dasar   utama pemilihan  , disamping yang lain tentunya. Mega/ PDIP memilih Prabowo sebagai Cawapres, untuk mengimbangi kombinasi Sipil- Militer dari paslon yang sudah ada dan juga Prabowo Subianto adalah seorang  Pemimpin/Pemilik dari Partai Gerindra yang baru didirikan(6 Februari 2008) namun sudah  cukup banyak, kader, simpatisan  dan pendukungnya serta dinilai modal pendanaan kampanyenya juga cukup mumpuni.

Padahal  waktu itu semua masih segar dalam ingatan   bahwa  Pangkostrad Letjen Prabowo pada tahun 1998 dituduh melakukan berbagai Pelanggaran HAM dan kode etik dinas kemiliteran  hingga diberhentikan dari Dinas Militer,  akan tetapi Mega/ PDIP tetap  saja mantap memilih Prabowo Subianto sebagai Cawapresnya dan menganggap Prabowo adalah  pasangan potensial yang bisa menghantarkan kepada kemenangan pertarungan  pada Pilpres 2009.

Pada waktu Prabowo dianggap sudah menjalani sangsi dan urusan 1998( 11 tahun yang lalu) dianggap sudah selesai. Case Closed. Very good opinion.

DULU PARANG SEKARANG BESI, DULU SAYANG SEKARANG BENCI

Ungkapan ini adalah ungkapan yang tepat untuk menjelaskan sikap hati kader PDIP , terkhusus pendukung Paslon. Capres- Cawapres Ganjar- Mahfud sekarang ini. Dulu Prabowo dipuja- puji ketika berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri sekarang dihujat sebisa- bisanya karena dianggap rival berat dalam Pilpres 2024.( sangat  berpotensi untuk  menang).

Beberapa daftar kampanye hitam yang ditujukan kepada Prabowo Subianto  yang banyak  beredar saat ini dan diulang- ulang al :

• Pelanggar HAM

•Jangan Pilih Penculik

• Orangtuanya Pemberontak

• Iparnya Pembunuh

• Emosional

• Tidak Punya Ibu Negara

• Food Estate gagal

• Beli pesawat tempur bekas.

dll

Saya membayangkan semisal sekarang  apabila yang maju dalam kontestasi  adalah pasangan Prabowo- Puan atau Ganjar- Prabowo ataupun Prabowo - Ganjar( yang pernah menjadi wacana serius) , apakah serangan - serangan kampanye hitam yang vulgar seperti diatas akan  dimuntahkan juga kepada Prabowo Subianto oleh kader dan pendukung Partainya Ganjar Pranowo???. Silahkan anda menilai sendiri.

Saya bersyukur atas sikap Prabowo Subianto yang bijak dan berhikmat menghadapi serangan kampanye hitam yq masif saat ini, yaitu "Kalau kita di hina , senyumin aja, jogetin aja". Surprise, ternyata sikap ini banyak meraih simpati publik malah membuat semakin simpati kepada Paslon Prabowo-Gibran hingga  membuat  elektabilitasnya  semakin melejit,dan yang sering melontarkan kampanye- kampanye hitam  malah suaranya semakin terpuruk( Down Trend).

Hati- hati,  sikap dari masyarakat kita, kalau seseorang di bully terus menerus , akhirnya bisa meraih simpati karena merasa orang tersebut dizolomi, dan tanpa  melihat benar atau salah lagi. Masyarakat kita cepat simpati , berbelaskasihan,  dan membela orang yang dizolimi.Silahkan saja terus membully Prabowo Subianto, malah akan membuat Pasangan Prabowo -Gibran  makin meraih simpati dan elektabilitasnya tambah melejit lagi dan akhirnya akan menghantarkan kemenangan satu putaran saja.

Semangat Pak Prabowo !!!.

Maju terus !!!!.

Prabowo- Gibran menang satu putaran !!!.

Salam Indonesia Damai.

Ir.Ivan PP

Ketua Umum DPP NUSANTARA BANGKIT (Doddi)