
Bandung, MERDEKANEWS -- Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo menyebut motif pembunuh Casinih (62), ibu anggota DPR RI Bambang Hermanto, karena diduga sakit hati.
Menurut Ibrahim, motif itu diketahui dari pemeriksaan awal yang dilakukan polisi setelah pelaku ditangkap pada Jumat. Namun, sejauh ini Ibrahim belum menyebut secara rinci identitas pelaku pembunuhan itu.
"Motifnya itu dari keterangan awal karena sakit hati, penyebabnya belum tahu, tapi pemeriksaan awal karena sakit hati," kata Ibrahim di Bandung, Jumat.
Ibrahim menyebut pelaku merupakan seorang yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah Casinih.
Adapun kasus pembunuhan terjadi di rumah korban di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Kamis (25/05).
Korban, kata Ibrahim, ditemukan tewas dalam keadaan kaki dan tangan terikat lakban. Selain itu, kepala korban terikat kain.
"Sementara infonya baru itu dulu, nanti akan dirilis Polres Indramayu," kata Ibrahim.
Adapun kasus itu diketahui pertama kali oleh Adam yang merupakan anak Casinih. Adam mengunjungi rumah ibunya karena curiga dengan ibunya yang tidak keluar rumah sejak Kamis (25/05).
Adam kemudian mendobrak pintu rumah ibunya karena tidak mendapat respons saat mengetok pintu. Akhirnya Adam menemukan ibunya dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
-
Korlantas Polri Sebut Penyebab Kecelakaan Tol Cipularang Terjadi karena Kombinasi Beberapa Faktor Kecelakaan ini adalah kombinasi dari berbagai faktor
-
Tanggapan Bareskrim Polri Soal Putusan Sidang Praperadilan Pegi Setiawan Polri masih melihat proses penyelidikan dan penyidikan oleh Polda Jawa Barat
-
Polisi Diduga Salah Tangkap, Kuasa Hukum Minta Pegi Setiawan Dibebaskan Tim kuasa hukum Pegi Setiawan menegaskan kliennya diduga menjadi korban salah tangkap
-
Jenderal Sigit Turun Tangan, Perintahkan Propam-Bareskrim Asistensi Penanganan Kasus Vina Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyebut telah memerintahkan tim untuk mengasistensi kasus tersebut
-
Polri Harus Ungkap Kasus Vina Secara Terang Benderang, Jangan Ada yang Ditutup-tutupi! apa yang mereka lakukan itu merupakan bagian mengungkapkan kejahatan, bukan menutup-nutupi orang-orang tertentu dalam kejahatan itu