merdekanews.co
Kamis, 15 Februari 2018 - 20:07 WIB

100 RW Rawan Banjir, Jakarta Butuh Taman 

Sam Hamdan - merdekanews.co
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB DKI Jakarta Sutopo Purwo Nugroho

Jakarta, MERDEKANEWS - Hujan yang melanda ibukota sejak pagi hingga sore menyebabkan banjir d mana-mana. Jumlah titik banjir dari 53 kini naik jadi 100 RW. 

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) DKI Jakarta Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan jumlah titik banjir akibat derasnya hujan pada Kamis (15/2/2018) bertambah dari data semula 53 RW menjadi 100 RW.

Penambahan titik banjir terjadi hampir di seluruh Jakarta. Untuk Jakarta Timur yang semula hanya tiga kawasan dan empat RW kini bertambah menjadi tujuh dengan 11 RW, yakni Jatinegara, Cakung Barat, Rawa Terate, dan Pulo Gebang.

Jakarta Pusat dari dua RW menjadi sembilan dengan adanya tambahan wilayah banjir di Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih Timur, Johar Baru, dan Kartini. Semetara di Jakarta Selatan total RW yang terdampak menjadi 56.

Di Jakarta Utara, dari 19 kini menjadi 24 RW dengan tambahan wilayah Kapuk Muara, Sungai Bambu, dan Sunter Jaya. Sedangkan Jakarta Barat juga mengalami penambahan wilayah, yakni Duri Kepa, Jelembar Baru, Jati Pulo, Kedoya Utara, Wijaya Kesuma, Cengkareng Barat, dan Duri Kosambi.

Sutopo mengatakan banjir dan genangan disebabkan oleh drainase perkotaan yang tidak mampu mengalirkan aliran permukaan. Lebatnya hujan membuat aliran permukaan melebihi kapasitas pengaliran di drainase.

"Jakarta makin rentan banjir karena terkait dengan terbatasnya kawasan resapan air," kata Sutopo dalam keterangan resminya, Kamis.

Menurut Sutopo, maraknya pembangunan di Jakarta dengan kondisi permukaan yang kedap air dan terbatasnya resapan air, serta konservasi tanah dan air, membuat 85 persen curah hujan yang jatuh dikonversi menjadi aliran permukaan.

"Hanya sekitar 15 persen yang tertahan di permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah. Itulah yang menyebabkan setiap hujan deras sering timbul banjir dan genangan," ucapnya.

"Ke depan perlu diperbanyak pembangunan embung, sumur resapan, danau mini, biopori, restorasi anak-anak sungai, dan taman sebagai resapan air," kata Sutopo. 
  (Sam Hamdan)