
Ambon, MERDEKANEWS –Pembangunan Dermaga milik TNI AL di Ambon terancam molor. Pasalnya, pembangunan dermaga yang dibangun Kementerian PUPR digugat tujuh orang terkait status lahan di area tersebut.
Menanggapi itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, masalah gugatan tanah akan segera diselesaikan oleh kawan kawan TNI AL. PUPR, kata Basuki hanya sebatas membangun fasilitas di lingkungan dermaga TNI AL.
“Saya yakin masalah tanah bisa diselesaikan dengan baik, dan itu hal biasa dalam pembangunan infrastruktur. Pekerjaan dermaga tetap jalan,” kata Basuki saat meninjau Pembangunan Dermaga milik TNI AL di Desa Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon, Maluku, Selasa (13/2/2018).
Turut hadir, Komandan Lantama IX Ambon Laksamana Pertama TNI Antongan Simatupang, Inspektur Jenderal Rildo Ananda Anwar, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja, Kepala BPJN XVI Maluku dan Maluku Utara Satrio Sugeng dan jajaran Dinas PU Provinsi Maluku.
Basuki juga mengingatkan kepada PT Brantas Abipraya (Abipraya)(Persero), selaku pemenang tender pembangunan dermaga TNI AL di Ambon, untuk menyelesaikan pekerjaannya hingga April 2018.
“PUPR tidak akan memberi toleransi kepada Abipraya jika pekerjaan tidak selesai pada April nanti. Sanksinya, pemutusan kontrak hingga sanksi denda,” ancamnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, progres pekerjaan dermaga TNI AL saat ini sudah mencapai 74 persen. Ia berharap pekerjaan dermaga di Desa Tawiri merupakan pengganti Dermaga TNI AL yang sebelumnya ada di Desa Halong bisa selesai pada April nanti.
Pembangunan dermaga baru yang berjarak kurang lebih 20 Km dari dermaga lama, dilakukan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVI, Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR.
"Tahun ini, mudah-mudahan sudah dapat dibangun Dermaga dan komplek Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal), agar TNI AL dapat melaksanakan tugasnya," harapnya.
Adapun fasilitas yang disediakan PUPR, yaitu air bersih, funiture, asrama perwira, bintara, tamtama dan kantoran.
"Semua fasilitas kita siapkan agar TNI AL bisa nyaman bekerja. Termasuk tempat beribadah, seperti Gereja Khatolik, Protestan dan Mesjid bagi umat Islam," ujarnya.
Dermaga Tawiri dibangun di atas lahan seluas 12 hektar dilengkapi sarana dan prasarana antara lain, gedung kantor dan staf, lapangan apel, kantor Denma, gudang senjata, gedung serba guna, pos penjagaan, balai pengobatan, kantor satkom, kantor Disang, hanggar, rumah ganset dan panel, gudang Disbek, kantor Disahal, kantor Pomal, dan marsheling area.
“Biaya pembangunan dermaga baru milik TNI AL tersebut diperkirakan mencapai Rp 120 miliar, dan saat ini pekerjaan sudah mencapai 74 persen. Saya minta kontraktor Abipraya bisa selesaikan dermaga ini tepat waktu," tandasnya. (Muhammad)
-
Kemendagri Tegaskan Komitmen Percepatan Pembangunan Papua Barat Daya Kemendagri Tegaskan Komitmen Percepatan Pembangunan Papua Barat Daya
-
KKP Lirik Potensi NTB Jadi Lokasi Sentra Garam KKP Lirik Potensi NTB Jadi Lokasi Sentra Garam
-
Tangkap 2 Kapal Vietnam, KKP Selamatkan Kerugian Negara Rp152 M Tangkap 2 Kapal Vietnam, KKP Selamatkan Kerugian Negara Rp152 M
-
BSKDN Kemendagri Sambut Baik Kolaborasi Perlindungan Masyarakat Miskin dan Pekerja Rentan BSKDN Kemendagri Sambut Baik Kolaborasi Perlindungan Masyarakat Miskin dan Pekerja Rentan
-
Aliansi Vendor Tuntut Pembayaran Hak Atas Pekerjaan Yang Belum Dibayar Kemenperin RI Puluhan perusahaan yang tergabung dalam Aliansi Vendor Kementerian Perindustrian Republik Indonesia memutuskan untuk mengadakan unjuk rasa di depan kantor Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, buntut dari belum dibayarkannya tagihan yang ditaksir mencapai ratusan miliyar Rupiah oleh Kemenperin RI kepada para Vendor.