merdekanews.co
Rabu, 07 Februari 2018 - 20:29 WIB

Meikarta dan Reklamasi Jakarta Bikin Amien Rais Murka dengan Jokowi

Sam Hamdan - merdekanews.co
Amien Rais

Jakarta, MERDEKANEWS - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais kembali bereaksi. Dia meminta kepada PAN tidak mengusung Presiden Joko Widodo dalam pemilu presiden 2019.

Ia menilai akan lebih baik jika partainya mencari alternatif selain petahana. Walaupun saat ini PAN adalah koalisi pendukung Jokowi.

"Saya secara pribadi mengharap supaya DPP PAN berpikir keras untuk mencari alternatif. Pak Jokowi hanya 1 tahun lagi lebih sedikit, itu sudah gagal," kata Amien di Kantor DPP PAN, Jakarta, Rabu (7/2/2018).

Amien menilai, nawacita yang dijanjikan Jokowi semasa kampanye 2014 lalu sudah terbukti hanya sebatas wacana. Ia justru menilai Jokowi telah gagal mensejahterakan rakyat. Ekonomi yang dibangun hanya menguntungkan golongan kaya raya dan asing.

"Jokowinomic itu yg diuntungkan yang sudah kaya, rakyat dipinggirkan," kata dia.

Ia mencontohkan proyek Meikarta dan juga reklamasi teluk Jakarta yang dalam pembangunannya menabrak sejumlah aturan. Menurut dia, properti yang dihasilkan dari proyek tersebut juga tidak mungkin bisa dibeli oleh rakyat kebanyakan.

"Saya terus terang saja, saya tidak ada takunya. Ini sebaiknya memang dicari alternatif," kata Amien.

Namun, Amien menyadari bahwa PAN sebagai parpol kecil sulit mengusung kadernya sendiri di pilpres. Pada pemilu legislatif 2014 lalu, PAN hanya mengantongi 7,59 persen.

Padahal, dibutuhkan 25 persen suara untuk mengusung capres dan cawapres. Oleh karena itu, PAN harus berkoalisi dengan partai politik lain.

"PAN tahu diri lah kecuali nerobos 12 persen lagi," kata mantan Ketua Umum PAN ini.

Menurut dia, PAN bisa bersikap realistis dengan mengusung calon dari luar parpol. Namun, ia belum mengetahui siapa calon kuat yang layak diusung sebagai capres. Saat ditanya apakah PAN akan mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto seperti pada Pilpres 2014 lalu, Amien hanya menjawab singkat.

"Belum tentu," kata Amien sambil buru-buru masuk ke mobilnya.
  (Sam Hamdan)