
Jakarta, MerdekaNews - Janji-janji kampanye Presiden Joko Widodo dan wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) kembali ditagih. Pasalnya, selama 3 tahun memimpin, Jokowi-JK dituding telah melanggar 15 persen dari seluruh janji kampanye.
Direktur Eksekutif Institute for Policy Studies (IPS) M. Tri Andika mengatakan, janji-janji yang dilanggar antara lain penerapan sistem e-Goverment hanya dalam dua pekan. "Mungkin kawan-kawan masih ingat, ya?," katanya beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, IPS mencatat Jokowi-JK telah merealisasikan 60 persen janji mereka. Sedangkan janji yang masih ditunggu untuk direalisasikan sebanyak 25 persen.
Andika menerangkan, Jokowi juga pernah berjanji lebih banyak berada di lapangan. "Janji bekerja di kantor hanya dua jam sehari."
Janji lainnya yang diingkari adalah memilih menteri pendidikan dari kalangan anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Nyatanya, dalam tiga tahun pemerintahannya, Jokowi mengangkat Anies Baswedan dan Muhadjir Effendy yang sebelumnya menjabat rektor universitas. Hal lain yang tidak ditepati Jokowi-JK di bidang pendidikan adalah batal menghapus Ujian Nasional bagi siswa-siswa sekolah.
Jokowi-JK pun tidak menepati janjinya saat menyusun Kabinet Kerja yakni tidak akan membagi kursi menteri untuk partai pendukungnya. Sedangkan di bidang pertanian, Jokowi-JK dianggap gagal memenuhi janji swasembada pangan dalam tiga tahun.
"(Janji) Pertumbuhan ekonomi akan 7 persen masih jauh," ucap Andika.
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Andreas Hugo Pareira berpendapat lain. Dia mengatakan, berdasarkan paparan sejumlah lembaga survei, pemerintahan Jokowi-JK menunjukkan sejumlah perbaikan. Bahkan, Jokowi-JK dinilai mampu menjaga kestabilan ekonomi.
Selain itu, selama 3 tahun Jokowi-JK telah memperhatikan daerah-daerah yang masih tertinggal. "Terasa pembangunan itu mulai melebar ke daerah-daerah di luar Pulau Jawa," tutur Andreas dikutip tempo. co.
Adapun Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon juga membeberkan janji-janji Jokowi-JK yang belum terealisasi. Menurut dia, janji yang baru selesai dilaksanakan adalah Hari Santri Nasional. "Yang belum terealisasi masih banyak," ujarnya.
Sebagian janji kampanye yang belum dilaksanakan hingga 3 tahun Jokowi-JK memimpin, menurut Fadli, yaitu membeli kembali Indosat, membangun 100 technopark, pengalihan BBM ke Gas, modernisasi kilang minyak, pembangunan 50 ribu puskesmas, menghentikan impor daging, swasembada pangan dalam tiga tahun, hingga mensejahterakan masyarakat Papua.
(Kinanti)
-
Dirut Pertamina Raih Penghargaan Tokoh Kemandirian Ekonomi Nasional dalam Nawacita Award 2023 Kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara
-
BUMN Gaduh, Harga Telur Naik, Anak Buah Jokowi Tak Becus Poin Nawacita untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri dan berdaulat pangan serta berkembangnya ekonomi kerakyatan di era pemerintahan Joko Widodo, terkesan sempoyongan.
-
Dialog Nasional di Yogyakarta, Mendes PDTT Lempar Kuis Kepada Peserta Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo menghadiri acara dialog nasional 2018 dengan tema Indonesia maju bersama Menteri Pariwisata Arief Yahya di Gedung Serba Guna Siyono, Gunung Kidul, Yogyakarta, Selasa (31/7).
-
KSP Kampanye Klaim Tiga Tahun Keberhasilan Jokowi-JK Pejabat Kantor Staf Presiden (KSP) memaparkan tiga tahun perjalanan pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berhasil menurunkan angka kesenjangan dengan penerapan konsep pembangunan berkeadilan.
-
Kawal Nawacita, Kombatan Sukseskan Jokowi 2 Periode Komunitas Banteng Asli Nusantara (Kombatan) kembali hadir di Pulau Dewata. Kombatan yang dikenal sebagai relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berbasis nasionalis kembali mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia dan khususnya Bali agar lebih jeli dalam mengevaluasi kinerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.