merdekanews.co
Senin, 05 Februari 2018 - 09:42 WIB

Milad HMI ke-71 Riuh di Twitter, Taufik: Kader Harus Tetap Solid

Ira - merdekanews.co
Meme Milad HMI ke-71 di Twitter.

 

Jakarta, MERDEKANEWS - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berusia 71 tahun. Organisasi mahasiswa yang didirikan di Yogjakarta pada tanggal 14 Rabiulawal 1366 Hijriah atau 5 Pebruari 1947 atas ide Lafran Pane itu telah menorehkan sejarah bagi bangsa Indonesia.

Di Twitter, milad HMI riuh. Warganet mengucapkan selamat. Para alumni maupun kader ramai-ramai menuliskan hastag Kebahagian HMI. 71 tahun lalu,  Lafran Pane dan 14 aktivis yang berstatus mahasiswa Sekolah Tinggi Islam Yogjakarta atau sekarang menjadi Universitas Islam Indonesia atau UII mengawali sejarah HMI di Indonesia.

Sebelum HMI lahir telah ada organisasi Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta atau PMY pada tahun 1946 yang merupakan perkumpulan mahasiswa dari tiga perguruan tinggi di Yogjakarta yaitu Sekolah Tinggi Teknik (STT), Sekolah Tinggi Islam (STI) dan Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada.

Suasana politik Indonesia pada saat itu yang mengalami polarisasi antara Partai Sosialis atau pemerintah dengan pihak oposisi menyebabkan PMY mulai terpolarisasi yang membawa sebagian besar mahasiswa berhaluan ke Partai Sosialis. Selain itu, tekanan dari pihak Belanda memperkuat diri di Indonesia mengakibatkan sebagian besar mahasiswa mendirikan organisasi baru yang merupakan awal tonggak sejarah HMI.

Sejarah HMI dimulai pada tanggal 5 Pebruari 1947, akhirnya rapat tertutup tanpa undangan yang dipimpin Lafran Pane pun berhasil digelar di salah satu ruangan kuliah STI di Jalan Setyodiningratan 30. Organisasi baru dengan nama Himpunan Mahasiswa Islam pun didirikan hingga saat ini.

Ketua Umum KAHMI DKI Jakarta M Taufik meminta kepada seluruh kader agar tetap solid dan jangan sampai mau dipecah belah. "71 tahun lalu adalah tonggak sejarah berdirinya HMI," ungkapnya dalam keterangan pers yang dikirim ke redaksi, Senin (5/2/2018).

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini menyatakan, para kader juga harus kembali menggalakan diskusi untuk memperkuat wawasan dan pengetahuan. "Intelektualitas itu harus terus diperkuat agar bisa bersaing saat lulus kuliah," ungkap Ketua Gerindra DKI Jakarta ini.

Yang membedakan kader HMI dari organisasi mahasiswa lainnya kata Taufik, adalah kader yang selalu peduli dengan nasib bangsa. Dan rasa persaudaraan antar kader HMI.

"Kader HMI itu dididik untuk mengabdi kepada bangsa. Jadi, mulai saat ini mulailah perkuat wawasan intelektual agar seluruh kader mampu menjadi penyambung aspirasi masyarakat. Dan, terus tingkatkan rasa persaudaraan sesama kader,"  terang mantan Ketua KPUD DKI Jakarta.    (Ira)