merdekanews.co
Sabtu, 04 November 2017 - 22:36 WIB

Menunggu Kejutan Banteng

Kang Emil Tebar Senyum, Kang Dedi 'Amsiong'

Khairi Ataya - merdekanews.co
Kang Emil tebar senyum saat rombongan Idrus Marham memberikan SK Golkar.

BANDUNG, MerdekaNews – Ridwan Kamil terlihat sumringah. Walikota Bandung ini resmi mendapat tiket dari Golkar.

Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil terlihat sumringah. Tebar senyum, Kang Emil setelah Sekjen Golkar Idrus Marham bersama rombongan datang ke Pendopo Wali Kota Bandung di Jalan Dalem Kaum, Sabtu (4/11/2017) sekitar pukul 13.00 WIB.

Mereka sempat melakukan pertemuan tertutup dengan Kang Emil. "Kami bersilaturahmi dengan Kang Emil untuk menyampaikan beberapa hal kita menjelaskan tentang mekanisme di Partai Golkar yang ada," kata Idrus usai bertemu Ridwan Kamil.

Ia menuturkan SK dukungan Golkar sudah ditandatangani oleh Ketum Setya Novanto pada 24 Oktober lalu. Dalam SK itu tertulis, Ridwan Kamil sebagai Cagub dan Daniel Mutaqien Cawagub.

Lebih lanjut dia menjelaskan sesuai mekanisme partai berlambang pohon beringin itu, penyerahan SK dilakukan secara estafet. Artinya, DPP Golkar akan memberikan SK itu kepada DPD Jabar terlebih dahulu.

"Mekanisme penyerahan sesuai aturan di Partai Golkar nanti kita serahkan kepada DPD Jabar dan setelah itu didampingi oleh pemenangan pemilu Jawa 1 menyerahkannya kepada Kang Emil," jelas dia.

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Ketua DPD Jabar Dedi Mulyadi terkait penyerahan SK tersebut. Rencananya SK dukungan tersebut akan diserahkan pada Rabu (8/11/2017).

Idrus menegaskan pekan depan SK dukungan itu harus sudah diserahkan kepada Ridwan Kamil. "Meskipun saya Sekjen saya tetap menghargai kepada struktur partai dan memberitahu Dedi. Nanti Insya Allah hari Rabu dijadwalkan akan diserahkan di DPD Jabar selanjutnya kepada Kang Emil," kata Idrus.

SK Golkar tentunya peluang Dedi Mulyadi tertutup. Kang Dedi sapaan ngetop Bupati Purwakarta itu sudah ‘amsiong’. Apakah Kang Dedi bisa mendapatkan tiket, kita tunggu saja kejutan PDI Perjuangan, Gerindra, PKS dan Demokrat.

Poros Baru 

Sebagai partai gemuk di Jawa Barat, sikap PDI Perjuangan tentunya ditunggu-tunggu.  Partai besutan Megawati ini belum mengumumkan siapa yang akan didukung.

Banteng memang dikenal sebagai partai yang menentukan sikap politik di menit terakhir. Ada beberapa spekulasi yang beredar.

Misalnya, Banteng akan membentuk poros baru dengan PKS. Ada juga isu soal Banteng akan maju sendiri dengan paket calon gubernur dan wakil gubernur.

Tanpa koalisi, Banteng memang bisa mengajukan pasangan. Lembaga survei Indo Barometer membocorkan tiga nama yang tengah digodok PDIP untuk Pilgub Jabar.

Tiga nama hasil seleksi dari 'curah gagasan' itu Dedi Mulyadi, Anton Charliyan dan Iwa Karniwa. Benarkah?

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan belum bisa memastikan kebenaran kabar tersebut. Sebab, sambung dia, sejauh ini belum ada rapat internal untuk membahas hal itu.

"Belum bisa (dibenarkan), sebelum rapat di DPP. Nanti ada rapat khusus," kata Hendrawan saat dihubungi via telepon, Sabtu (4/11/2017).

Menurutnya rapat itu nanti dilakukan oleh desk pilkada dan analis data. Informasi yang didapat dari FGD, pendapat tokoh masyarakat hingga hasil survei akan disampaikan dalam rapat sebagai pertimbangan.

"Kami terus melakukan pantauan, memantau survei, nama yang bermunculan, FGD. Kami tidak ingin tergesa-gesa, karena punya kenyamanan mengusung sendiri," tutur dia.

Dia menuturkan pasangan calon yang diusung PDIP bisa berasal dari hasil penjaringan DPD dan DPP. Sehingga, sambung dia, sangat mungkin strategi yang sudah terbangun saat ini berubah sebelum pendaftaran.

"Seperti pemain catur lah, sampai gong pendaftaran terakhir, peluang melakukan perubahan strategi masih memungkinkan. Tapi target kam akhir November sudah dideklarasikan (paslon)," ungkap dia.

Saat ditanya soal PKS? "Belum dijajaki (koalisi), tapi politik ini kan ilmu serba bisa. Serba mungkin," ujarnya.

Menurutnya partai berlambang banteng moncong putih itu sudah bekerja sama dengan PKS di Sulawesi Selatan dan Maluku. Sehingga, sambung dia, hal serupa bukan tidak mungkin terjadi di Jabar.

"Politik yang dikembangkan kami (PDIP) kan politik persaudaraan, kebersamaan, gotong royong," ungkap dia.

Dia mengatakan PDIP tidak ingin tergesa-gesa menentukan pasangan calon maupun koalisi. Sebab, PDIP ingin membuat kejutan menjelang pendaftaran paslon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Ada kemungkinan kejutan sampai deadline. Keputusannya di ketua umum, beliau punya sumber sumber terpercaya," kata Hendrawan.

  (Khairi Ataya)






  • Megawati Ingatkan Pemilu Bukan Alat Elite Politik Megawati Ingatkan Pemilu Bukan Alat Elite Politik Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dalam pidato politiknya di perayaan HUT ke-51 PDIP menegaskan Pemilihan umum (pemilu) bukanlah alat yang bisa digunakan oleh para elite untuk melanggengkan kekuasaannya. Apalagi dengan menghalalkan segala cara.