
Malang, MERDEKANEWS - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berjanji tidak akan mengecewakan masyarakat di kampung halamannya yang berjuluk Arema (Arek Malang) dengan melakukan korupsi, bahkan ia rela setelah pensiun nanti hanya menggunakan mobil Avanza.
"Saya nggak masalah kalau pensiun nanti hanya menggunakan Avanza, karena saya ingin bersih. Dan saya tidak ingin mengecewakan Arema. Selain itu, saya nanti kalau pensiun ingin kembali ke Singosari dan mencari belut," katanya di sela bersilaturahim dengan Arek Malang di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (30/1/2018).
Pada kesempatan silaturahim dengan Arema, para ketua OSIS SMA/SMK di Kabupaten Malang itu, Hadi mengemukakan dirinya tahu betul bagaimana susahnya rakyat kecil. Ia menjadi anak pertama dari lima bersaudara. "Ayah saya seorang Serka (TNI AU) sedangkan ibu saya penjual rujak, sehingga tahu bagaimana susahnya menjadi orang tidak mampu," ujarnya.
Ia menceriterakan saat itu kedua orang tuanya harus berjuang untuk menghidupi dan mendidik anak-anaknya agar menjadi orang yang sukses. "Dulu ibu utangnya banyak, barang-barng di rumah keluar masuk pegadaian, bahkan pernah sepatu bapak hilang, tapi ternyata sudah dijual ibu untuk beli beras," kata Panglima dalam bahasa Jawa Malangan seperti dikutip Antara.
Meski kurang beruntung secara ekonomi, katanya, dirinya tidak putus asa, tidak patah arang, justru semangat untuk meniti berkarir hingga diangkat sebagai Panglima TNI. Saat pendidikan di Taruna, Hadi selalu serius menjalankan arahan-arahan dari pimpinan, bahkan saat banyak teman-temannya pulang pun ia tetap tinggal di asrama.
Saat sekolah di Perancis pun, Hadi juga selalu serius. Dan, pada saat ada masalah ia selalu menghubungi orang tuanya di Malang untuk meminta petunjuk dan doa. Oleh karena itu, Hadi berharap agar generasi penerus bangsa terutama dari Bumi Arema harus memiliki cita-cita tinggi, meskipun bukan anak orang kaya.
"Dalam kondisi apapun kita harus punya cita-cita. Kalau generasi muda tidak punya cita-cita, nanti tidak akan punya tujuan hidup yang lebih baik. Namun, cita-cita harus disertai dengan disiplin," ucapnya.
Apalagi, lanjutnya, saat ini sudah memasuki generasi keempat revolusi industri (disruption) yang berbasis digital. "Kita harus mengubah diri, khususnya mental agar tidak sampai terpuruk. Dan, dari 235 juta penduduk Indonesia, sekitar 65 juta jiwa adalah generasi muda," ujarnya.
Kondisi itu, lanjutnya, Indonesia memiliki kelebihan dibanding Jepang, yakni bonus demografi, sementara di Jepang justru krisis generasi muda.
"Oleh karenanya generasi harus bisa memanfaatkan dan mengoptimalkan kondisi ini. Menjadi pimpinan (pemimpim) tidak hanya dari kalangan anak raja, jangan minder, kalian pasti bisa, mari perbaiki negeri ini, dan TNI harus menjadi lembaga yang bisa dibanggakan oleh rakyat Indonesia," paparnya. (Lintang Anindita)
-
Kapolri-Panglima TNI Tinjau Kesiapan Program Ketahanan Pangan di Jawa Tengah Kapolri-Panglima TNI Tinjau Kesiapan Program Ketahanan Pangan di Jawa Tengah
-
Pesan Panglima TNI: Generasi Muda Harus Tahu Sejarah dan Teladani Jiwa Patriotisme Pejuang anak muda juga harus meneladani jiwa patriotisme pejuang terdahulu sehingga memiliki motivasi untuk ikut melakukan hal yang sama
-
64 Tokoh Penerima Anugerah Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan dari Jokowi, Siapa Saja? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahi Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan kepada 64 tokoh bangsa atas kontribusi mereka
-
HUT Ke-79 RI: 61 Tokoh Bakal Terima Tanda Jasa dan Kehormatan dari Jokowi Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-79 RI
-
Dinahkodai Menko Polhukam, Ini Tugas Utama Satgas Pemberantasan Judi Online! pembentukan Satgas Judi Online sebagai bentuk perhatian khusus pemerintahan kepada kasus praktik ilegal yang sudah memakan banyak nyawa