
Jakarta, MERDEKANEWS- Meski bertajuk silaturahmi, pertemuan kedua jajaran pimpinan Partai Demokrat dengan jajaran pimpinan Partai Nasdem (5/6) mengundang banyak analisa dan spekulasi terkait pembentukan koalisi. Terlebih pertemuan kali ini dihadiri juga oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sudah lama bersahabat dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Bobot politik kunjungan SBY ke Nasdem Tower makin besar karena dilakukan sehari setelah silaturahmi nasional Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Partai Golkar, PPP dan PAN serta dihadiri pula oleh Menko Marinvest Luhut Binsar Panjaitan dan Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi (4/6).
Pengamat komunikasi politik lulusan London School of Economics and Political Science, Diska Putri Pamungkas mengungkapkan pertemuan kedua Demokrat dan Nasdem ini tidak lepas dari peran AHY dalam komunikasi politik tingkat tinggi.
Diska mengungkapkan, “Pertemuan SBY dan Surya Paloh ini didahului oleh silaturahmi AHY kepada Ketua Umum Surya Paloh pada akhir Maret lalu. Ini untuk kesekian kalinya kita melihat AHY dengan luwes membuka pintu-pintu silaturahmi dengan sejumlah tokoh politik, termasuk yang dianggap berseberangan secara politik. Kita lihat, misalnya, beberapa waktu lalu saat AHY bersilaturahmi dengan Puan Maharani, atau memanfaatkan momen Idul Fitri untuk menyambung silaturahmi dengan Ibu Megawati.”
Diska menilai bahwa hadirnya AHY dengan cara berkomunikasinya yang luwes dan santun membawa angin segar pada konfigurasi politik nasional.
“Apa yang dilakukan AHY merefleksikan semangat perubahan dan regenerasi Partai Demokrat. Ia memposisikan diri sebagai tokoh masa kini yang ingin menyelesaikan luka-luka lama. Manuver politiknya sangat cair, ia mau dan mampu membuka komunikasi dengan tokoh politik manapun. Suksesnya pertemuan Surya Paloh dan SBY, membuka kemungkinan koalisi yang banyak diharapkan publik.”
“Setelah ini, bukan tidak mungkin kita akan melihat AHY juga membuka komunikasi dengan Megawati, sehingga terbuka peluang rekonsiliasi atau bahkan koalisi antara Mega dan SBY menjelang Pemilu 2024. Jika itu terjadi, maka konfigurasi politik nasional tidak akan lagi sama. AHY benar-benar bisa menjadi game changer,” kata Diska.
"Pak SBY dan Bu Mega memang pernah berselisih di masa lalu, tapi saya kira kedua tokoh nasional ini sudah sangat arif bijaksana, dan tidak lagi tenggelam dalam ego pribadi," kata Diska menganalisa, "Jangan-jangan selama ini ada orang-orang tertentu yang justru mengipas-ngipas isu perselisihan antara kedua tokoh ini, untuk kepentingan mereka sendiri."
"Kita menaruh harapan pada tokoh muda seperti AHY yang tidak punya beban masa lalu, untuk memecah kebuntuan dan kebekuan politik yang selama ini membelenggu kita," tutup Diska. (Altjakra)
-
Daftar Jajaran Pengurus BPI Danantara: Ada SBY, Jokowi Hingga Thaksin Shinawatra! Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra ditunjuk menjadi salah satu dewan penasihat
-
ASN Terapkan FWA 7 Hari Jelang Lebaran Idul Fitri, Atasi Macet Saat Mudik 2025 kebijakan itu bisa membantu mendistribusikan arus mobilitas masyarakat lebih awal menjelang mudik Lebaran
-
Tinggi Badan Tak Penuhi Syarat, Tri Gagal Diterima Meski Raih Skor Tertinggi Tes SKD CPNS sebagai peraih skor tertinggi dalam tes SKD CPNS Kemenkumhan Jawa Tengah, gagal diterima karena tinggi badan kurang 0,5 cm
-
Pagar Laut Tangerang, Kholid: Sampai Kiamat Nelayan Tetap Miskin Kalau Laut Dikelola Korporasi! Kalau saya dikelola oleh korporasi, sampai kiamat kita ini akan miskin terus
-
Kewenangan Berada di Provinsi dan Pusat, Siapa Beri Izin Pagar Laut Kabupaten Tangerang? seluruh rangkaian perizinan hingga pengelolaan kawasan pesisir pantai itu kewenangannya berada di pemerintah provinsi dan pusat