merdekanews.co
Senin, 06 Juni 2022 - 16:41 WIB

Aksi Protes Usut Mafia Minyak Goreng, Emak-Emak Pukuli Wajan dan Panci Desak Presiden Copot Airlangga Hartarto 

Altjakra - merdekanews.co
Kelompok massa tergabung dalam Barisan Keadilan Rakyat (BKR) bersama Emak-emak militan melakukan aksi teatrikal memukuli wajan dan panci menuntut Presiden Jokowi mencopot Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Jakarta, MERDEKANEWS - Kelompok massa tergabung dalam Barisan Keadilan Rakyat (BKR) bersama Emak-emak militan melakukan aksi teatrikal memukuli wajan dan panci sebagai bentuk protes menuntut usut tuntas mafia minyak goreng hingga ke aktor intelektual. 

"Para emak-emak saat ini kesulitan, dan keberatan untuk melakukan aktifitas memasak dengan menggoreng. Ini akibat Pak Menko Perekonomian Airlangga Hartarto gak becus bekerja," tegas Koordinator Aksi Erwin, saat berorasi di Patung Kuda, Jakarta, hari ini.

Mereka pun meminta Presiden Jokowi untuk copot Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang seharusnya menjadi punggawa dibidang ekonomi namun telah gagal total mencegah tinggi dan langkanya minyak goreng.

"Segera reshufle Menko Perekonomian yang tidak fokus bekerja. Pak Airlangga status anda masih menjadi Menteri dan punya kewajiban prioritaskan urusan rakyat, bukan urusin koalisi untuk Pilpres 2024," ucapnya lagi.

"Kampanye masih jauh, tak perlu tebar pesona duluan. Lebih baik cari solusi gimana caranya minyak goreng turun," ujarnya.

Erwin berharap Presiden, Wakil Presiden dan para pembantunya tak tinggal diam melihat situasi serba sulit ini.

"Jangan sampai emak-emak se-Indonesia marah pada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto," katanya.

Selain Patung Kuda, para pendemo juga menyambangi Kejaksaan Agung untuk meminta ST Burhanuddin agar mengembangkan kasus mafia minyak goreng sampai ke dalang sesungguhnya.

"Jangan berhenti ke 5 tersangka saja, tapi dalang otak pengendalinya harus juga ditangkap. Jika ada Menteri yang ikutan terlibat sudah saatnya seret mereka ke penjara. Masalah minyak goreng adalah masalah yang menyangkut hidup orang banyak," tambahnya lagi. (Altjakra)