Jakarta, MERDEKANEWS - Kelompok Himpunan Madani Indonesia (HMI) menggelar aksi bakar lilin di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) Jakarta Selatan, Selasa malam (31/5/2022).
Mereka mengapresiasi Kejagung di bawah komando Jaksa Agung ST Burhanuddin yang tidak takut melawan mafia minyak goreng (migor) dan akan terus mengusut dugaan korupsi izin ekspor CPO (crude palm oil) hingga ke otak intelektual.
"Kejagung jangan takut dengan teror, jangan takut dengan penjahat, rakyat dibelakangmu. Bongkar skandal mafia minyak goreng hingga ke aktor intelektual," tegas Koordinator Aksi Muhammad.
"Jangan juga gerakan kami dibungkam, atau diintervensi dengan presure preman bayaran untuk hentikan aksi. Ingat masalah minyak goreng menyangkut hajat hidup orang banyak. Kalian yang ikut-ikutan intervensi sadarlah," kata Muhammad lagi.
Dalam aksinya, massa juga melakukan aksi teatrikal menyuarakan peluit dan mengacungkan kartu merah sebagai simbol agar Presiden Jokowi memecat Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. Dan desakan ini tidak dipungkiri banyak diamini berbagai pihak.
Masih kata Muhammad, dengan penunjukkan Luhut untuk mengurusi minyak goreng menjadi vonis Presiden atas ketidakmampuan Airlangga Hartarto.
"Kinerja Airlangga Hartarto tidak memberikan dampak signifikan untuk Indonesia selama menjabat sebagai Menteri. Hal terburuk adalah kelangkaan minyak goreng, harga melambung tinggi yang dimainkan para mafia migor. Jadi kami nilai layak Airlangga Hartarto diberikan kartu merah karena kinerjanya buruk dan tak becus bekerja," terang dia lagi.
"Catat, mafia minyak goreng bikin rakyat sengsara," ucap dia.
Dikatakan mereka, korupsi yang dilakukan para mafia minyak goreng semakin merajalela membuat bangsa ini semakin terpuruk. Mereka memperkaya diri tanpa melihat penderitaan rakyat yang menjerit gara-gara minyak goreng langka dan harga melambung tinggi.
"Masyarakat Indonesia sangat mengharapkan agar Kejagung bisa penjarakan otak intelektual dari mafia minyak goreng. Sebab, tersangka terakhir merupakan bekas asisten Menko Perekonomian," sambungnya.
Kata dia, persoalan kelangkaan minyak goreng dan pelarangan ekspor CPO (Crude Palm Oil) memiliki efek besar di masyarakat.
"Harusnya Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator berperan banyak menyelesaikan masalah tersebut dan kami nilai telah gagal melaksanakan tugasnya. Bukannya harga stabil, malah tersangka mafia migor bermunculan," sebutnya.
Selain di Kejagung, para pendemo juga menggelar aksi unjuk rasa di Mabes Polri dan Menko Perekonomian. Mereka mendesak agar dugaan kasus teror buntut dugaan hubungan spesial dengan Rifa Handayani, pengeroyokan Ketum KNPI Haris Pertama yang menyeret nama Airlangga Hartarto segera diusut tuntas.
"Era presisi, Polri harus berani mengusut kasus tersebut hingga tuntas. Jangan ada Warga Negara yang merasa kebal hukum, periksa dan adili," pungkasnya. (Altjakra)
-
Khawatir Perang Iran dan Israel Berimbas ke Ekonomi Indonesia, Dua Menteri Jokowi Gelar Rapat Darurat Ekskalisi perang Iran dan Israel dikhawatirkan merambat ke perekonomian Tanah Air bahkan dunia
-
Dua Ormas Partai Beringin Deklarasikan Dukungan untuk Airlangga Hartarto meminta kesediaan dan sekaligus mendukung Airlangga Hartarto untuk maju kembali dan melanjutkan kepemimpinan sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar
-
Prabowo-Gibran Lanjutkan Kebijakan Jokowi, Menko Airlangga Pastikan PPN Naik 12 Persen di 2025 Prabowo-Gibran yang unggul dalam Pilpres 2024 berdasarkan hasil quick count beberapa lembaga survei, berjanji akan melanjutkan program-program Jokowi
-
Anies Singgung Soal Etika Lagi: Pemenang Pilpres Belum Diputuskan, Programnya Sudah Dimulai Tapi kalau belum ada ketetapan dan sudah dimulai, ada persoalan etika lagi di sini
-
Jika Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, JPPI: Operasional Sekolah Terganggu, Guru Honorer Bisa Puasa Gajian! Belum lagi gaji guru honorer, bisa puasa mereka kalau dana BOS dipakai makan siang