
Jakarta, MERDEKANEWS -Tiga tahun di kabinet kerja, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi belum mampu memberikan pekerjaan kepada pilot pemula.
Di mana ada 600 tenaga pilot yang belum terserap di industri penerbangan. Kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR), bagi kementerian perhubungan, perusahaan dan sekolah penerbangan.
"Kita enggak boleh menutupi apa yang terjadi. Di sini adalah kira-kira 600 pilot pemula tidak berkesempatan dapatkan pekerjaan," kata Budi Sumadi usai membuka diskusi tentang Optimalisasi Penyerapan Pilot Ab Initio di Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Dia menginstruksikan, baik kementeriannya, perusahaan penerbangan, hingga sekolah penerbangan untuk mengoreksi diri. Bagaimana pun, banyaknya tenaga pilot yang belum mendapatkan pekerjaan merupakan PR bersama.
"Saya ajak semua komponen untuk lakukan perbaikan dan self corection dengan suatu langkah yang progresif," ujarnya.
Saat ini, jumlah pilot di Indonesia di angka 2.000 hingga 3.000-an. Jika pertumbuhan kebutuhan tenaga pilot hanya 5 persen, berarti kesempatan kerja yang tumbuh hanya mampu menampung sekitar 100 sampai 150 pilot.
"Berapa jumlah pilot sekarang? 2.000, 5 persen cuma 100. Kalau 3000 ya 150. Saya enggak tahu angka pastinya," ujarnya.
Kekhawatiran lain ditambah dengan adanya fakta, bahwa saat ini terdapat 18 sekolah penerbangan. Rata-rata diperkirakan mampu mencetak 50 pilot pemula per tahun. Artinya 18 sekolah mampu menciptakan 900 pilot pemula. Sementara lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding.
"Kalau 1 tahun 18 sekolah, masing masing 50 siswa, 900 siswa loh satu tahun, banyak banget," ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini pertumbuhan jumlah penumpang lebih pesat ketimbang jumlah pilot.
"Sekarang ini kalau lihat angka pertumbuhan penerbangan kita jumlah itu naiknya 7 persen, 7 persen 1 tahun atau 8-9 persen lah. Tapi tahun berapa ini yang tumbuh adalah penumpangnya," tambah Budi.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menambahkan, bahwa total pilot yang belum terserap di industri penerbangan sekitar 556.
"Yang tidak tersalurkan kami sudah sensus November, Desember, dan ternyata yang daftar kembali enggak sampe 600, hanya 556," sebutnya.
Dari 556 itu, saat ini 350 di antaranya diberikan pelatihan tambahan oleh Kementerian Perhubungan agar memiliki kompetensi yang lebih memadai sehingga bisa terserah di dunia kerja.
"Nah dari 556, 350 diantaranya kami berikan tambahan knowledge," tambahnya.
(Aziz)
-
Kemendagri Tegaskan Komitmen Percepatan Pembangunan Papua Barat Daya Kemendagri Tegaskan Komitmen Percepatan Pembangunan Papua Barat Daya
-
KKP Lirik Potensi NTB Jadi Lokasi Sentra Garam KKP Lirik Potensi NTB Jadi Lokasi Sentra Garam
-
Menag dan Kepala BPJPH Teken MoU, Sepakat Perkuat Sinergi Halal di Indonesia sinergi ini penting untuk menjawab tantangan zaman sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri halal dunia
-
Tangkap 2 Kapal Vietnam, KKP Selamatkan Kerugian Negara Rp152 M Tangkap 2 Kapal Vietnam, KKP Selamatkan Kerugian Negara Rp152 M
-
Kebijakan Tarif AS Momentum Perkuat Industri Nasional kebijakan tarif Donald Trump ini akan menjadi momentum bagi pemerintah untuk memperkuat industri nasional