Lawan Kotak Kosong, Zaki-Romli Optimis Kantongi 80 Persen Suara

Tangerang, MERDEKANEWS - Tim sukses Ahmed Zaki Iskandar-Mad Romli (Zaki-Romli) optimistis dapat meraup sebesar 80 persen suara dalam pemilihan bupati dan wakil bupati pada 2018.

"Walau hanya satu pasang calon, tapi kami tetap bekerja keras mengajak warga untuk mencoblos," kata Ketua Tim Pemenangan Zaki-Ramli, Ahmad Jaini di Tangerang, Jumat (19/1/2018).

Jaini mengatakan mesin partai akan bekerja maksimal untuk memenangkan dengan cara mengajak pemilih mendatangi tempat pemunggutan suara (TPS) dan mencoblos pertahana.

Menurut dia, sikap optimistis tersebut karena sejumlah prestasi telah diraih dan kinerja Zaki selama menjabat periode 2013-2018 dianggap berhasil sehingga dengan mudah memberikan pemahaman kepada warga.

Masalah itu sehubungan pasangan Zaki-Romli secara resmi mendeklarasikan diri dalam pencalonan Pilkada 2018 dengan diusung 12 partai.

Sebanyak 12 partai pengusung pasangan Zaki-Romli, yakni Golkar, PDIP, NasDem, PPP, PAN, Hanura, Gerindra, PBB, Demokrat, PKB, PKS, dan PKPI dengan sebutan "Partai Tangerang Gemilang Lanjutkan".

Dalam deklarasi tersebut, masing-masing ketua partai menyampaikan orasi selama dua menit, mereka mendukung kepemimpinan Zaki untuk menjabat bupati setempat periode berikutnya.

Ahmed merupakan pertahana dan Romli adalah Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, kedua pasangan itu kader Partai Golkar.

Setelah deklarasi, pasangan itu mendaftarkan diri ke KPUD setempat dan diterima Ketua KPUD Kabupaten Tangerang, Jamaluddin dan sejumlah komisioner.

Bahkan Zaki-Romli juga sudah menjalani tahapan pilkada berupa pemeriksaan medis di RSUD Kabupaten Tangerang.

Anggota DPRD Provinsi Banten itu menambahkan 25 program kerja yang sudah digulirkan telah mendapatkan respon positif dari warga sehingga mudah untuk mengajak mereka memilih kembali.

Meski begitu, partai pengusung lainnya juga telah berjanji untuk mengajak kader mencoblos pertahana.

Namun pihaknya tidak mempermasalahkan adanya sejumlah warga yang mengajak untuk memilih kotak kosong karena pasangan calon yang mendaftar hanya satu.  (Kinanti Senja)