
Bandung, MERDEKANEWS - Mengejutkan. Warga Bandung ternyata masih BAB sembarangan. Padahal di media sosial, Ridwan Kamil yang saat ini mencalonkan Gubernur Jawa Barat sering dipuji warganet telah sukses membangun Bandung.
Data mengejutkan terkuak. Dari 153 kelurahan Kota Bandung, 146 di antaranya warga masih Buang Air Besar (BAB) sembarangan. Salah satunya adalah BAB langsung ke sungai.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Paguyuban Camat Kota Bandung Hendrawan dalam acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Kamis (18/1/2018).
"Dari sekian banyak kelurahan di Kota Bandung, 146 masih BAB sembarangan," ujarnya.
Untuk meminimalisir hal itu maka dibutuhkan septic tank komunal yang bisa digunakan secara berkelompok oleh masyarakat. Namun pada kenyataannya hal itu cukup sulit lantaran minimnya lahan di pemukiman warga.
Hendrawan mengatakan dari sekian banyak kelurahan saat ini baru ada lima yang sudah komitmen menciptakan daerahnya bebas dari BAB sembarangan dengan program Open Defecation Free (ODF).
"Kelima kelurahan itu adalah Rancanumpang (Gedebage), Cihapit (Bandung Wetan), Ciateul (Regol), Paledang (Lengkong) dan Manjahlega (Rancasari)," katanya.
Soal masih adanya warga yang BAB sembarangan, Hendrawan mengatakan salah satu faktornya adalah masih banyak yang tinggal di daerah bantaran sungai. Tidak hanya membuang kotoran, tapi warga di bantaran sungai terindikasi juga membuang sampah.
Contohnya, kata Hendrawan, adalah warga di Kelurahan Cijaura, Kecamatan Buahbatu. Warga di tempat ini dari hasil penelusuran masih membuang kotoran dan sampah ke aliran Sungai Cikapundung Kolot.
"Dari hasil sampel ada 11 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di aliran sungai. Di sana terdapat titik penumpukan sampah dan sedimentasi. dan masih ada juga yang membuang tinja ke sungai," ujar pria yang juga Camat Buahbatu itu.
Dalam kesempatan itu Hendrawan mengajak warga untuk peduli dengan lingkungan terutama aliran sungai. Sebab saat ini pemerintah mulai dari pusat hingga tingkat daerah fokus untuk merevitalisasi Sungai Citarum
(Ira Saqila)
-
Miris! Yakob dan Yance Sayuri Jadi Korban Rasisme Sepak Bola Indonesia Namun pesan rasisme diterima Yakob dan Yance selepas pertandingan
-
BPJPH Terus Gencarkan Pengawasan Produk di Masyarakat Tujuannya untuk melindungi masyarakat dari produk yang tidak memenuhi standar jaminan produk halal
-
Angka Perceraian Januari-April di Batam Capai 690 Kasus, Masalah Ekonomi, KDRT dan Judol Biang Keroknya! Faktor ekonomi menjadi alasan utama dari cerai gugat atau suami yang tidak memperhatikan istrinya
-
BPOM Paparkan Kronologi Temuan Produk Makanan Olahan Mengandung Babi Temuan tersebut diperoleh dari hasil pengawasan rutin BPOM soal keamanan pangan, termasuk kesesuaian label halal
-
BPJPH: Penarikan 9 Produk Mengandung Unsur Babi adalah Wujud Penegakan Regulasi Jaminan Produk Halal Kami (BPJPH) dan BPOM terus berkoordinasi dalam melaksanakan pengawasan produk yang beredar di tengah masyarakat