Jakarta, MERDEKANEWS - Manuver politik Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Jawa Tengah yang dikenal sebagai 'kandang Banteng" hanya di pandang sebelah mata PDIP. Anak buah Megawati tidak menganggap dan meremehkan gerilya Airlangga yang dibungkus kegiatan Menko Perekonomian melalui aksi operasi pasar.
Hal itu diungkapkan politikus PDIP Junimart Girsang ketika dikonfirmasi soal gerilya Partai Golkar di Kandang Banteng, Salatiga Jawa Tengah akhir pekan lalu.
"Namanya juga usaha. Tapi yang pentingkan perankan politik yang sehat, cerdas dan santun,” ujar Junimart kepada Wartawan, Minggu (30/1).
Apa yang dilakukan Golkar di 'kandang Banteng' Jawa Tengah dinilai hanya sebatas aksi sosial. Menurut Junimart, hal tersebut merupakan hal biasa bagi parpol yang memang seharusnya bekerja untuk rakyat.
"Kegiatan sosial merupakan tanggung awab moral setiap anak bangsa. Kewajiban setiap partai tanpa melihat tempat, ruang dan waktu. Partai kan untuk rakyat. Bukan rakyat untuk partai," ujarnya.
“Jadi apa pun itu, yang pasti, PDIP tetap solid bergerak bersama rakyat dengan semangat gotong-royongnya,” ujar Junimart.
Sementara itu, komentar senada juga diungkapkan oleh legislator PDIP, Hendrawan Supratikno. Menurutnya aksi Golkar di lumbung suara PDIP bahkan tak dianggap sebagai gerilya politik.
“Enggak ada gerilya-gerilya," ujar Hendrawan.
Saat ini, menurut Hendrawan, PDIP masih di tahap konsolidasi internal.
"Kami semua tenang-tenang. Kami sibuk dengan Omicron ini lho," ujarnya.
Diketahui, aksi sosial dan pengobatan gratis diselenggarakan Partai Golkar di Kota Salatiga, Jawa Tengah pada Kamis (27/1) lalu. Seperti diketahui, Jateng merupakan basis massa PDIP. Perolehan suara PDIP di Jateng sangat dominan dalam beberapa Pemilu terakhir. Pada Pemilu 2029 lalu, hasil pemilu legislatif di Jawa Tengah memperlihatkan PDI Perjuangan unggul dengan perolehan 5.769.663 suara atau urutan pertama, sementara Golkar berada di urutan ketiga.
Menurut Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jeirry Sumampouw, Golkar sedang melakukan gerilya politik ke Jawa Tengah. Meskipun diketahui sejumlah acara menko perekonomian di sana tak ada satu pun yang dihadiri oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
"Saya membacanya Partai Golkar menganggap gerilya politik itu harus dilakukan. Untuk apa? Menggarami lautan. Jadi sekarang Golkar berani dan percaya diri masuk ke wilayah yang bukan basisnya," kata Jerry.
Indikasi gerilya politik juga nampak dari pernyataan politikus Golkar, Lamhot Sinaga. Kata dia dalam lansiran itu.
"Golkar masih punya basis masa tradisionalnya tapi sudah senior. Jadi kalau lama-lama dibiarkan akan hilang, maka ada strategi merangkul kelompok muda bisa dilakukan dengan memanfaatkan kalangan senior," ujarnya. (Hadi Siswo)
-
Khawatir Perang Iran dan Israel Berimbas ke Ekonomi Indonesia, Dua Menteri Jokowi Gelar Rapat Darurat Ekskalisi perang Iran dan Israel dikhawatirkan merambat ke perekonomian Tanah Air bahkan dunia
-
Dua Ormas Partai Beringin Deklarasikan Dukungan untuk Airlangga Hartarto meminta kesediaan dan sekaligus mendukung Airlangga Hartarto untuk maju kembali dan melanjutkan kepemimpinan sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar
-
Prabowo-Gibran Lanjutkan Kebijakan Jokowi, Menko Airlangga Pastikan PPN Naik 12 Persen di 2025 Prabowo-Gibran yang unggul dalam Pilpres 2024 berdasarkan hasil quick count beberapa lembaga survei, berjanji akan melanjutkan program-program Jokowi
-
Anies Singgung Soal Etika Lagi: Pemenang Pilpres Belum Diputuskan, Programnya Sudah Dimulai Tapi kalau belum ada ketetapan dan sudah dimulai, ada persoalan etika lagi di sini
-
Jika Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, JPPI: Operasional Sekolah Terganggu, Guru Honorer Bisa Puasa Gajian! Belum lagi gaji guru honorer, bisa puasa mereka kalau dana BOS dipakai makan siang