merdekanews.co
Minggu, 23 Januari 2022 - 20:27 WIB

Kader Akar Rumput Desak Munaslub Golkar, Pemicunya Kepemimpinan Airlangga Perburuk Citra Partai

Hadi Siswo - merdekanews.co
Kader Partai Golkar Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli, Sulteng desak Munaslub Golkar

Tolitoli, MERDEKANEWS - Desakan digelarnya Musyawarah Nasional (Munaslub) Partai Golkar mulai muncul. Salah satunya muncul dari Tolitoli, Sulawesi Tengah yang kecewa dengan kepemimpinan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Adalah Ketua Golkar Kecamatan Dondo Kabupaten Tolitoli Sulteng Kasir Munding yang mengungkapkan keprihatinan Golkar jelang Pemilu 2024 ini. Ia sangat risau dengan elektabilitas Golkar dan kepemimpinan ketum Airlangga yang membuat citra partai berlambang beringin ini semakin memburuk.

“Demi keselamatan bangsa, saya berharap Golkar Tolitoli segera mendorong munaslub guna mengembalikan suara rakyat dari belenggu oligarki,” ujar Kasir dalam keterangan tertulisnya di Tolitoli, Minggu (22/1).

Keprihatinan Kasir senada dengan kritikan GMPG (Generasi Muda Partai Golkar) yang menilai tujuh janji Golkar Bersih yang dihianati ketum Airlangga. Ketujuh janji itu ialah bersih KKN dan kasus hukum lainnya, bersih dari konflik internal yang berlarut-larut.

"Munaslub dapat membersihkan isu yang menukik dan kian menyandera visi misi Golkar yang sejatinya diperuntukan bagi kesejahteraan masyarakat. Termasuk bersih dari persoalan etika dan moral, yang semua itu kini jauh panggang dari api," papar Kasir.

Kasir menambahkan, setidaknya, ada sejumlah cacatan buruk dalam visi misi Golkar yang dikhianati Airlangga Hartarto, yakni enam janji 'Golkar Bersih'. Salah satu janji yang diingkari itu tutur Kasir menirukan GMPG, adalah komitmen memulihkan citra Golkar yang mulai “memburuk” akibat kasus yang menimpa ketua sebelumnya, serta konflik internal yang tak kunjung berkesudahan.

"Pastinya, pada dua tahun terakhir citra 'bau' Golkar tidak ada penyembuhan, malah eksistensinya tambah rusak. Belum lagi, partai ini masih distigmakan sebagai partai korup, karena terindikasi dikendalikan para oligarki yang memanfaatkan legitimasi partai bagi syahwat pundi mereka, bukan untuk kesejahteraan masyarakat seperti diamanatkan visi misi Golkar," jelasnya.

Slogan Golkar bersih, lanjutnya, hanya fatamorgana, retoris belaka. 

"Padahal publik menunggu kebijakan dan manuver radikal, paling tidak tampakkan bahwa era kepemimpinan hasil Munaslub 2017 itu beda dengan pendahulunya,” pungkas Kasir. (Hadi Siswo)