
Semarang, MERDEKANEWS - Entah ini kampanya atau bukan yang jelas, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan penolakan terhadap beras impor. Karena bisa menghancurkan harga beras dari petani.
Pernyataan Cagub Jateng petahana ini disampaikan saat meninjau Operasi Pasar di Pasar Johar, Kota Semarang, Rabu (17/1/2018). Dia berharap, pemerintah mengkaji ulang impor beras. Kalaupun sudah diputuskan, beras impor tersebut tidak boleh masuk ke sentra-sentra produksi beras nasional. "Kalau toh pemerintah impor jangan masuk Jateng," tegas kader PDIP ini.
Apalagi, kata Ganjar, Jawa Tengah bakal memasuki musim panen raya sekitar dua bulan lagi. "Harus bisa dipastikan, beras impor tidak ke sini. Kasihan petani karena bisa merusak harga," paparnya.
Untuk menjaga harga beras di Jawa Tengah, lanjut Ganjar, ditempuh dengan mengoptimalkan Operasi Pasar di sejumlah daerah. Selain itu, Pemprov Jateng mengandalkan kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) serta Satgas Pangan.
#StopBerasImpor#GanjarPranowo#JawaTengah# (Setyaki Purnomo)
-
Bulog Sebut Beras Aman, Enggar Tambah Beras Impor, DPR: Ada Apa? Wakil Ketua Komisi VI DPR Dito Ganinduto mempertanyakan rencana Kementerian Perdagangan menambah impor beras. Padahal, Perum Bulog menyatakan beras saat ini, mencukupi.
-
Buwas Minta Setop Impor Beras Tapi Bersyarat, Lho... Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menegaskan bahwa upaya peningkatan kualitas beras adalah mutlak. Agar Indonesia bisa mewujudkan ketahanan ketahanan pangan.
-
Indonesia Impor Beras, Mentan Amran Hibur Diri dengan Ekspor Bawang Menteri Pertanian, Amran Sulaiman membanggakan bawang merah asal Indonesia yang diekspor ke enam negara. Lalu bagaimana dengan impor beras pak menteri? Bukankah beras adalah bahan pangan utama di Indonesia.
-
Ditanya Impor Beras, Mentan Amran Memang Jago Ngeles Ada penampakan menarik kala Menteri Pertanian Amran Sulaiman diminta komentar soal impor beras sebanyak 500 ribu ton. Ujung-ujungnya buang badan dan menunjuk Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
-
Produksi Beras di Purwakarta Berlebih, Buat Apa Impor ? Pemkab Purwakarta, Jawa Barat, mencatat produksi beras pada 2017, mengalami surplus 20.000 ton dibandingkan kebutuhan penduduknya.