Jakarta, MERDEKANEWS - Sah. Reshuffle kabinet jilid 3 dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/1/2017) pagi. Presiden Jokowi dan Wapres JK hadir bersamaan di lokasi pukul 09.23 WIB.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Sekjen Golkar demisioner Idrus Marham menjadi Menteri Sosial. Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Moeldoko juga dilantik menjadi Kepala Staf Presiden (KSP) dan Agum Gumelar sebagai anggota Wantimpres.
Jokowi juga melantik Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsdya Yuyu Sutisna sebagai KSAU menggantikan posisi Marsekal Hadi Tjahjanto yang kini menjabat Panglima TNI.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya'. Kemudian, acara pelantikan dimulai dengan pembacaan Keppres pengangkatan Idrus sebagai Mensos, Moeldoko sebagai KSP dan Agum Gumelar menjadi anggota Wantimpres. Jokowi lalu memandu pengambilan sumpah jabatan.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya, akan setia kepada Undang-Undang Dasar 45 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-selurusnya," demikian penggalan sumpah jabatan tersebut.
Idrus menggantikan Khofifah Indar Parawansa sebagai Mensos. Khofifah akan maju sebagai calon gubernur di Pilgub Jawa Timur 2018. Sedangkan Moeldoko menggantikan posisi Teten Masduki. Agum menggantikan almarhum Hasyim Muzadi.
Bukan Kejutan
Reshuffle jilid III memang bukan kejutan. Jauh sebelum acara pelantikan, nama-nama yang akan dilantik Jokowi sudah beredar.
Di kalangan parpol pendukung bahkan, nama Idrus Marham muncul sebagai Mensos setelah dia berhasil mengawal Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar menggantikan Setya Novanto.
Ibarat kado terindah kini Idrus resmi menjabat menteri. "Airlangga kan Jokowi. Nah, ketika Idrus mengamankan Airlangga di Golkar pastinya tarikannya ke Jokowi dong," celetuk kader Golkar yang mengaku sebagai loyalis Setya Novanto.
Airlangga menyatakan, dipilihnya Idrus sebagai menteri karena dia adalah kader terbaik Golkar. "Sebagi kader terbaik tentunya bisa bekerja dengan baik," terang Menteri Perindusterian ini di acara pelantikan, Istana Negara, Rabu, 17 Januari 2018.
Di era SBY, nama Idrus sempat muncul sebagai Menpora. Tapi, dua periode SBY memimpin, Idrus tidak juga dilantik.
Selain Idrus, ada Jenderal (purn) Moeldoko. Mantan Panglima TNI ini namanya berkibar saat Jokowi menikahkan putrinya, Kahiyang Ayu dengan Bobi Nasution.
Peran Moeldoko di acara mantu Jokowi, membuat heboh publik. Bahkan, warganet sempat memplesetkan Moeldoko-lah yang bakal berduet dengan Jokowi di 2019.
Moeldoko membantah soal kabar dia akan dijadikan teman duet. Dia mengaku saat itu diminta mendadak oleh Mensesneg Pratikno. Moeldoko lalu menulis teks sambutan sendiri. Kala itu, dia meminta agar sambutan itu tidak dikaitkan dengan politik.
"Nggak usah berpikir terlalu jauh, ini tugas manusiawi. Saya sendiri juga nggak ngerti," ujar Moeldoko.
Entah benar atau tidak isu tersebut yang pasti kini Idrus dan Moeldoko harus menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya. Dan Jokowi berharap agar mereka bekerja dengan baik demi bangsa dan negara. (Ira Saqila)
-
World Water Forum, Jokowi Tekankan Pentingnya Kolaborasi Bagi Kemakmuran Dunia Peran air sangat sentral bagi kehidupan manusia. Bank Dunia memperkirakan kekurangan air dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi sampai 6 persen hingga tahun 2050
-
Dibuka Jokowi, Forum Air Sedunia Resmi Dimulai Presiden mengatakan dengan air yang memiliki nilai budaya bagi masyarakat Indonesia, maka tahun ini Forum Air Indonesia ke-10 yang diselenggarakan di Bali, bertema “Air Bagi Kemakmuran Bersama”
-
Gus Halim Dampingi Presiden Jokowi Jamu Pemimpin dan Delegasi KTT WWF ke-10 di Bali Jamuan makan malam ini berlangsung di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Jimbaran, Badung, Bali, pada Minggu (19/5/2024).
-
Diresmikan Jokowi, Bendungan Ameroro Garapan Hutama Karya Hadirkan Sejumlah Manfaat Hutama Karya menunjukkan komitmennya dalam menyelesaikan Bendungan Ameroro, yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan tepat waktu, tepat mutu serta zero accident
-
Jokowi Perintahkan Respons Cepat Banjir Lahar Dingin di Sumbar Berdasarkan keterangan BNPB per 14 Mei 2024 pukul 06.35 WIB, korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi