merdekanews.co
Senin, 20 September 2021 - 19:13 WIB

Peneliti CIPS: Asesmen Nasional Jadi Instrumen Ukur Kemampuan dan Penurunan Siswa Selama Pandemi

Atria Aji - merdekanews.co
Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Nadia Fairuza memberikan apresiasi terhadap kebijakan Asesmen Nasional pengganti Ujian Nasional (UN). Asesmen Nasional tidak hanya menjadi instrumen untuk mengukur kemampuan siswa tapi juga dapat digunakan sebagai sarana pemetaan sejauh mana penurunan kemampuan siswa (learning loss) akibat pandemi Covid-19. 

''Penurunan kemampuan siswa adalah dampak yang tidak terhindarkan akibat ketidakhadiran mereka di sekolah dalam jangka waktu yang lama. Siswa yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah dan tidak memiliki lingkungan yang mendukung kegiatan belajar selama rumah memiliki potensi penurunan kemampuan yang lebih besar dibandingkan mereka dari latar belakang keluarga menengah ke atas,'' ujar Nadia dikutip Senin (20/9). 

Nadia menambahkan, sangat penting bagi semua pihak untuk melihat bagaimana Asesmen Nasional ini memotret kondisi pembelajaran siswa di era pandemi. Salah satu instrumen dari Asesmen Nasional ini adalah Survei Lingkungan Belajar yang melihat melihat pendukung kualitas pembelajaran di sekolah. 

Ada baiknya, lanjut Nadia, jika Asesmen Nasional ini juga memotret kondisi pembelajaran siswa jarak jauh siswa di era pandemi mengingat sudah hampir setahun dari siswa belajar di rumah. Hasil dari Survei Lingkungan Belajar ini dapat menjadi referensi pemerintah untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan kualitas sistem pembelajaran jarak jauh pada saat ini.

“Asesmen Nasional bisa jadi ajang pemetaan pencapaian siswa dalam konteks pandemi, mengingat dampak learning loss. Berbagai studi memperlihatkan bahwa learning loss semakin jelas di negara-negara maju, terutama terkait dengan penurunan performa siswa di area numerasi dan literasi. Besar kemungkinan dampaknya akan lebih buruk di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Walaupun begitu, melihat kesiapan daerah juga perlu menjadi pertimbangan,” jelasnya.

Asesmen Nasional 2021 adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah.

Sebelumnya, Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim menjelaskan, perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu. Melainkan, mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.

Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yakni Asesmen Kompetensi Minimum, atau mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif. Lalu, Survei Karakter atau mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar nonkognitif. Dan, Survei Lingkungan Belajar atau mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.
  (Atria Aji)