
Jakarta, MERDEKANEWS - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui, aturan untuk menyederhanakan perizinan berusaha di dalam negeri, belum sepenuhnya beres. masih ada yang perlu dibuang.
"Investor yang sudah menyampaikan bahwa ingin inves tetapi belum terealisasi, semisal dia dijanjikan untuk mendapatkan tax allowance tetapi tidak dapat, nah ini kan kesalahan kita sendiri yang tidak memberikan penjelasan," kata Ani, sapaan akrab Sri Mulyani usai Rapat Koordinasi tentang Kemudahan Berusaha di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, mengungkapkan, ada beberapa hal yang selama ini menimbulkan kekecewaan dari para investor. Salah satunya, terkait masalah perizinan yang paling utama dan harus segera diselesaikan.
Karena itu, kata dia, pemerintah saat ini harus segera memperbaiki pelayanan investasi, sehingga dapat menjaga kepercayaan investor dan masyarakat internasional yang ingin menanamkan modalnya di Tanah Air. "Makanya saat ini jika ada kesulitan berinves akan kita bantu agar masalah dan persoalannya selesai agar membuat mereka (investor) confidence, karena kalau kita lihat jumlah investornya sudah cukup banyak," katanya. (Setyaki Purnomo)
-
Aksi Premanisme Berkedok Ormas Ganggu Iklim Investasi, Revisi UU Ormas Perlu Atau Tidak? Aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas) belakangan banyak dilaporkan mengganggu iklim investasi di Indonesia
-
LG Batal Investasi, Menteri Rosan Roeslani: Kami yang Memutus, Sudah Ada Gantinya Dikatakan bahwa dari sana (LG) memutus, sebetulnya untuk lebih tepatnya sebetulnya dari kami yang memutus itu
-
Daftar Jajaran Pengurus BPI Danantara: Ada SBY, Jokowi Hingga Thaksin Shinawatra! Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra ditunjuk menjadi salah satu dewan penasihat
-
Begini Perintah Prabowo Soal Ormas Minta THR Mengganggu Investor Berinvestasi Presiden Prabowo Subianto memberikan perintah khusus untuk menindak tegas organisasi masyarakat (ormas) pelaku pungutan liar (pungli) ke pengusaha
-
Danantara Biayai Sebagian Proyek Pembangunan Kilang Minyak Raksasa di Sumatera Bahlil berharap ada investor lainnya, termasuk Pertamina, ikut serta berinvestasi dalam pembangunan kilang minyak tersebut