merdekanews.co
Senin, 03 Agustus 2020 - 13:09 WIB

Bos Partai Gelora Ingatkan Idul Adha Momentum Kerek Kesetiakawanan Sosial

Setyaki Purnomo - merdekanews.co
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Muhammad Anis Matta

MERDEKANEWS - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Muhammad Anis Matta mengingatkan, Hari Raya Idul Adha 1441 H adalah momentum untuk meningkatkan kesetiakawanan sosial seluruh komponen bangsa.

Karena itu, Anis mengajak umat Islam untuk lebih banyak menebar hewan kurban, guna meringankan beban hidup masyarakat, akibat krisis global yang dipicu pandemi COVID-19. "Momentum Hari Raya Idul Adha 1441 H hadir di saat kita menghadapi krisis global berlarut yang menyebabkan penderitaan begitu banyak dialami saudara-saudara kita. Mari kita menunjukkan kesetiakawanan sosial di tengah krisis dengan memperbanyak menebar kurban," kata Anis, Jakarta, Sabtu (1/8/2020).

Menurut Anis, berkurban adalah salah satu ibadah yang dianjurkan saat Hari Raya Idul Adha. Yakni sebagai wujud  kecintaan kepada Sang Pencipta, juga bentuk kesetiakawanan sosial kepada sesama umat manusia dengan membantu masyarakat yang membutuhkan ."Dengan menebar lebih banyak kurban, meski kita tidak menyelesaikan masalah, tapi paling tidak meringankan beban saudara-saudara kita. Mari kita nyatakan cinta kepada Allah dan kesetiakawanan sosial kepada saudara-saudara kita," katanya.

Kesetiakawanan sosial ini, kata Anis, setidaknya telah ditunjukkan oleh masyarakat di sekitar rumahnya di bilangan Ciganjur, Jakarta Selatan pada perayaan Idul Adha 1441 H. Mereka berkurban puluhan ekor sapi dan kambing melebihi jumlahnya di tahun normal.

"Krisis justru bikin kita lebih dekat dan rekat. Semangat berkurban masyarakat di tengah krisis ini luar biasa. Setidaknya itu di lingkungan saya, di mushollah, masjid, RT sekitar rumah ada puluhan sapi dan kambing kurban, melebihi jumlah tahun lalu saat normal," ungkap Anis Matta.

Anis menilai, Idul Adha adalah rekonstruksi perjalanan panjang Nabi Ibrahim AS menjalankan perintah Allah SWT dan membangun peradaban Islam. "Semoga kita dapat mengambil makna terdalam dari salah satu peristiwa penting dalam Islam ini," kata mantan kader PKS itu.

  (Setyaki Purnomo)