
Jakarta, MERDEKANEWS -- Hari ini, Jumat (31/7), tepat pukul 07.00, Masjid Raya Jakarta Islamic Centre Koja Jakarta Utara melaksanakan Shalat Idul Adha 1441 H dengan protokol kesehatan.
Tidak kurang dari 12 ribu jamaah hadir memenuhi area Masjid Raya JIC. Luar biasa antusias dan optimisme masyarakat yang membludak memenuhi Masjid Raya JIC, baik di dalam, di selasar, dan di halaman. Dan optimisme ini selaras dengan tema khutbah Ied yang disampaikan oleh KH. Ahmad Lutfi Fathullah, "Membangun Optimisme di tengah Pandemi"
Dalam khutbahnya, Kiai Lutfi Fathullah menyampaikan bahwa gema takbir tahun ini merupakan gema takbir istimewa, gema yang diliputi oleh suara kehawatiran akan virus, kecemasan akan resesi ekonomi, kedukaan akan semakin banyaknya korban yang berjatuhan. Takbir yang kita lantunkan, bahkan serukan dan teriakkan adalah pernyataan bahwa Allah adalah Maha Besar, Allah Rabbul'alamin Tuhan seru sekalian alam, yang mengatur seluruh kejadian dengan rinci dan rapi, menentukan semua dengan "kun“ maka "fayakun“. Allah mampu mengalahkan musuh-musuhnya dengan sendirian, tanpa bantuan.
Beliau juga menandaskan bahwa gema takbir dan tahmid yang kita dianjurkan untuk terus mengumandangkannya selama 4 hari, sebenarnya mengandung energi tauhid yang begitu besar. Energi Tauhid itu bisa mendorong orang untuk tetap percaya diri, bisa menjaga semangat orang untuk terus berusaha, bisa mengajak orang untuk saling bantu membantu. Kenapa? Karena yang besar itu adalah Allah, yang berkuasa itu adalah Allah, yang bisa merubah itu adalah Allah, yang bisa menghentikan epidemi ini adalah Allah, yang bisa menghentikan krisis ini adalah Allah. Allah Maha Besar, Allah ala kulli syai’in qodir.
"Hari-hari ini, atau bulan-bulan ini, kelemahan manusia ditampakkan oleh Allah, kelemahan teknologi diperlihatkan oleh Allah, kelemahan ilmu kedokteran dipamerkan oleh Allah, bahkan, ketidakberdayaan negara adidaya juga dipertontonkan oleh Allah SWT," ujar Ketua BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta.
Di akhir khutbahnya, Kiai Lutfi menitipkan pesan bahwa ada lima kunci dan rahasia keberhasilan setiap orang yang ditawarkan Allah SWT asalkan penuh keyakinan kepada Allah, yakni berdoalah Allah SWT niscaya akan jawab, berserah dirilah kepada Allah SWT niscaya akan dilindungi, berbagilah serta bersedekahlah niscaya akan Allah SWT ganti, tidak akan berkurang harta karena sedekah dan tolonglah orang lain niscaya Allah SWT akan menolong kita.
Ditemui selepas Shalat Ied, Ketua Panitia Shalat Ied Masjid Raya JIC, Aep Saefullah menyampaikan terima kasih dan kesyukuran atas terlaksananya shalat Ied hari ini dengan tertib dan khusyuk. Dia berharap agar Ied ini adalah Ied terakhir di tengah Covid-19.
"Alhamdulillah telah terlaksana dengan sukses. Semoga kita semua sehat dan aman dari wabah Covid-19 sepulang ibadah ini. Dan panitia telah berusaha semaksimal mungkin menyiapkan pelaksanaan shalat Ied dengan penerapan protokol kesehatan", terang Aep.
Inilah hari raya luar biasa dan istimewa yang kita laksanakan di tengah wabah Pandemi Covid-19. Semoga doa dan optimisme kita membawa dampak Allah SWT cabut dan hilangkan wabah virus ini. Aamiin. (Gaoza)
-
JIC Spesial Ramadhan, Persembahkan Program Hukum Waris Ramadhan tahun ini, Jakarta Islamic Centre mempersembahkan program siaran baru yakni “Hukum Waris dan Realisasinya di Masyarakat”.
-
Masjid Raya JIC Tetap Laksanakan Shalat Idul Adha dengan Protokol Covid-19 Meski di tengah pandemi Covid-19 yang masih cukup tinggi, Masjid Raya Jakarta Islamic Centre tetap akan melaksanakan Shalat Idul Adha pada tahun 2020 ini.
-
JIC Turunkan Tim Falakiyah Pantau Hilal 1 Dzulhijjah 1441 H Jelang penetapan awal bulan Dzulhijjah 1441 H, Kementerian Agama Pusat akan melaksanakan Sidang Istbat untuk menenetapan 1 Duzlhijjah 1441 H.
-
Jadi Ketua JIC Berat, Harus Mampu Jadi Pusat Ekonomi, Pendidikan Dan Peradaban Islam MERDEKA NEWS - Jakarta Islamic Center (JIC) bakal memilih ketua baru. Untuk menduduki posisi ini figur ketua harus memiliki konsep yang kuat dalam dunia Islam.