merdekanews.co
Minggu, 29 Oktober 2017 - 13:15 WIB

Tumpukan Sampah di Pantai Sindu, Natuna

"Pak Surya Paloh, Nasdem Harus Kasih CSR Untuk Bersihkan Sampah"

Khairi Ataya - merdekanews.co
Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan

 

RIAU, MerdekaNews - Susi Pudjiastuti memang nyentrik. Menteri Kelautan dan Perikanan ini membersihkan sampah di Pantai Sindu, Kabupaten Natuna, Riau.

Sampah-sampah tersebut lalu dibakar. Momen itu terjadi, Sabtu (28/10/2017), usai Susi berolahraga paddling di sela kunjungan kerjan ke Pulau Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

Dia kemudian merapat ke Pantai Sindu, salah satu pantai dengan batu-batu super besar.

Saat Susi sedang menarik sampah dari pasir untuk diangkat ke tepi pantai, dia menemukan sehelai kaus berlambang salah satu partai.

"Nanti (saya akan) bilang Pak Surya Paloh, Nasdem harus kasih CSR untuk bersihkan pantai. Kalau tidak, nanti kasih tahu Partai Nasdem bikin kotor pantai," ujar Susi sambil tertawa.

Tentu saja Susi hanya berguyon karena kaus itu hanyalah satu dari ribuan sampah lain yang mengotori pantai tersebut.

Susi prihatin karena pantai itu dipenuhi sampah. Padahal pantai itu bukanlah pantai yang sering dilewati orang dan cenderung terpencil.

"Aku pikir satu meter dari pasir dalam air itu rumput atau lamun. Bukan, padang kresek ternyata. Dari botol Fanta, Coca Cola, kaleng bir dan 50 persen kresek. So scary, menakutkan, mengerikan," ujar Susi.

"Paling tidak, mungkin setengah ton sampah sudah terkumpul. Lebih mungkin kalau kupikir," lanjut dia.

Kondisi serupa juga seringkali ia temui saat melaksanakan kunjungan kerja ke daerah pantai lain.

Menurut Susi, persoalan sampah memang menjadi salah satu pekerjaan berat di Indonesia. Persoalan itu bukan hanya menyangkut tentang siapa yang berwenang membersihkan sampah di pantai, namun soal bahwa kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kota hingga warga setempat.

"Sampah itu bukan persoalan kewenangan. Semua harus merasa bertanggung jawab. provinsi, kabupaten, masyarakat, semuanya," ujar Susi.

"Ini soal merubah kebiasaan, perilaku dan moral etika kita tentang sampah. Harus dirubah mindset kita," tambahnya

  (Khairi Ataya)