merdekanews.co
Senin, 20 Juli 2020 - 21:21 WIB

Sinar Mas Land Ajak Pengawas dan Kepala Sekolah Rancang Pembelajaran selama Pandemi Covid-19

Hadi Siswo - merdekanews.co
CSR Department Head BSD City Sinar Mas Land, Maria Chatarina, berkolaborasi dengan Founder GSM, Muhammad Nur Rizal MEng PhD, saat penyelenggaraan Seminar Nasional Blended Learning Batch 2.

Jakarta, MERDEKANEWS – Peran guru, kepala sekolah, dan pengawas dalam menyukseskan model pembelajaran jarak jauh dengan metode blended learning sangat penting apalagi di masa Covid-19.

Saat ini, sistem pembelajaran telah berubah dari yang sebelumnya tatap muka (face to face) menjadi jarak jauh (online).  Tentunya perubahan metode belajar tersebut harus tetap efektif, dimana murid dapat menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru secara online.

Untuk itu, Sinar Mas Land bersama Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) berkolaborasi dengan guru, kepala sekolah, dan pengawas dalam penyusunan kurikulum pembelajaran secara sinkron. Dengan demikian, murid diharapkan memperoleh pengalaman menyenangkan, penuh kejutan, dan tantangan seru dalam metode pendidikan yang menggabungkan tatap muka langsung (offline) dan virtual (online) tersebut pada masa pandemi Covid-19.

Untuk itu, Seminar Nasional Blended Learning Batch 2 berlangsung khusus bagi para pengawas dan kepala sekolah di seluruh Indonesia melalui aplikasi Zoom, Jumat (17/6). Sekitar 300 pengawas dan kepala sekolah mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh Corporate Social Responsibility (CSR) Sinar Mas Land bersama sekolah-sekolah yang tergabung dalam Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM).

Mereka datang dari Tangerang Raya, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Palangkaraya, Jambi, Lampung, Sulawesi, Sumatra Selatan, dan Jakarta.

Di sisi lain, Founder GSM, Muhammad Nur Rizal MEng PhD, menekankan bahwa pendidikan yang utama yaitu menyiapkan kekuatan lahir dan batin anak didik, sehingga mereka mampu merancang masa depan. Pendidikan tidak boleh sekadar menyelesaikan kurikulum.

Anak harus dilatih dan terbiasa dalam menyelesaikan persoalannya sendiri.  “GSM ingin anak-anak ketagihan pada dunia belajar. Dunia belajar itu tidak hanya dari sekolah, tapi juga rumah, lingkungan, komunitas maupun dari persoalan di sekitarnya, seperti tantangan pada pandemi Covid-19 sekarang,” tutur Rizal saat memberikan materi dalam seminar itu.

Sekadar informasi, CSR Sinar Mas Land BSD City secara intensif mendampingi sekolah-sekolah yang menerapkan GSM. “Sampai saat ini ada lebih dari 200 sekolah dan 2.000 guru yang terus kami dampingi, baik melalui grup di WA maupun dengan kunjungan langsung,” ucap CSR Department Head BSD City Sinar Mas Land, Maria Chatarina.

Acara itu merupakan kelanjutan dari seminar terdahulu yang diselenggarakan bagi para guru se-Indonesia, pada awal bulan ini.

Seminar yang mengangkat metode pembelajaran selama sama pandemi Covid-19 tersebut menjadi rangkaian dari kegiatan Festival Pendidikan Sinar Mas Land ke-6. Puncak acara festival tersebut akan berlangsung pada 30 Juli 2020. (Hadi Siswo)