Jenderal Gatot Masih Disebut Panglima di Haul Gus Dur

Jakarta, MERDEKANEWS -Putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid memuji sosok Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Menurut dia, Gatot adalah tokoh yang dekat dengan para ulama dan rajin ke pesantren. 

Pujian tersebut, dikatakan Yenny dalam sambutannya di acara peringatan sewindu wafatnya Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Ciganjur, Jakarta, Jumat (22/12/2017) malam. 

Kedatangan, Gatot disambut antusias oleh ribuan hadirin yang memadati lokasi. 

"Pak Gatot ini sangat akrab dengan kyai. Beliau sering bertemu kyai ketika mondar mandir memenuhi undangan dari satu pesantren ke pesantren lain," kata Yenny.

Karena kerap datang ke pesantren-pesantren, Yenny melemparkan guyonan jika Gatot sebaiknya menjadi santri. 

"Setelah enggak jadi panglima, mungkin Pa Gatot mau jadi santri," kata Yenny. 

Disinggung soal ini, Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo hanya tertawa.

Ia mengatakan, tawaran mba Yenny itu merupakan hal yang positif. 

"Bagus dong, walaupun sudah punya ilmu kita harus belajar terus, kan. Jangan sampai berhenti belajar. Gus Dur kan belajar enggak kenal waktu," kata dia.

Di peringatan haul Gus Dur ini, nama Gatot masih disebut sebagai panglima oleh pembawa acara untuk mencairkan suasana. 

"Kenapa saya sebut Panglima Gatot, karena pak Hadi Tjahjanto cuma penggantinya," kata pembawa acara disambut tawa dari ribuan hadirin. "Ini candaan khas NU," ujar MC tersebut menambahkan.

Di acara haul ini, Jenderal bintang empat yang akan memasuki pensiun pada 1 April 2018 ini pun mengajak umat Islam di Indonesia untuk mengamankan perayaan Natal nanti demi menunjukkan Islam yang menjunjung perdamaian, seperti yang diajarkan Gus Dur.

"Keyakinan beliau kepada Islam sangat menginsiprasi berbagai kalangan terutama tokoh-tokoh agama. Beliau juga menjadikan Bhineka Tunggal Ika sebagai tiang utama," tegasnya. (Muhammad)