
Denpasar, MERDEKANEWS - Panita Nasional Penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018, blusukan ke Pos Pengamatan Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Jumat (22/12/2017).
Panitia Nasional yang hadir di pos pengamatan tersebut adalah Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan selaku ketua, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia(BI) Agus Martowardojo, masing-masing sebagai anggota.
Dalam kesempatan itu, Panitia Nasional mendapatkan pemaparan mengenai kondisi Gunung Agung, yang hingga saat ini masih berstatus awas.
Meski demikian, status Level IV atau awas, berlaku pada radius 8-10 kilometer dari Gunung Agung. Di luar area tersebut, semua aktivitas di wilayah Bali berjalan normal sehingga aman untuk aktivitas kunjungan wisatawan. "Kami datang untuk memastikan keadaannya seperti apa," kata Luhut saat memberikan pernyataan pers seusai melakukan pemantauan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Luhut mendapatkan informasi bahwa abu dari erupsi Gunung Agung, tidak akan mengarah ke Selatan. Melainkan ke arah Utara maupun Timur Laut. "Belajar dari pengalaman, angin banyak bertiup ke Timur, sehingga untuk bertiup ke Denpasar area, kecil peluangnya, apalagi ke Nusa Dua," kata Luhut.
Untuk itu, Luhut optimistis erupsi Gunung Agung tidak akan membahayakan tempat penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-WB di Nusa Dua, Bali, pada Oktober 2018.
Selain itu, kata dia, apabila Gunung Agung benar-benar meletus diyakini pola letusannya tidak sebesar seperti letusan pada 1963 yang relatif besar. Meski demikian, untuk kemungkinan terburuk adanya penutupan Bandara Ngurah Rai akibat erupsi, pemerintah telah menyiagakan bandara terdekat seperti Banyuwangi dan Surabaya sebagai rencana cadangan. "Jadi tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Presiden juga memerintahkan kegiatan pemerintah yang dijadwalkan di Bali tidak boleh diubah-ubah, biarkan berjalan seperti itu," ujar Luhut.
Melihat kondisi saat ini yang sudah terkendali, Luhut menyakini kondisi Bali akan kembali pulih dan sektor pariwisata kembali berjalan seperti biasa.
(Setyaki Purnomo)
-
Bank Dunia: 60,3 Persen Masyarakat Indonesia Merupakan Penduduk Miskin sebanyak 60,3% atau sekitar 171,91 juta penduduk Indonesia dari jumlah penduduk pada 2024 sebesar 285,1 juta jiwa, masuk dalam kategori miskin
-
Pertemuan Tahunan IMF-WBG, Wamenkeu Thomas Ajak Kuatkan Kerja Sama Multilateral Atasi Tantangan Global Pertemuan Tahunan IMF-WBG, Wamenkeu Thomas Ajak Kuatkan Kerja Sama Multilateral Atasi Tantangan Global
-
Temui Presiden Zanzibar, Menko Luhut Bahas Kerja Sama Blue Economy Temui Presiden Zanzibar, Menko Luhut Bahas Kerja Sama Blue Economy
-
Temui Ray Dalio, Menko Luhut Minta Masukan Soal Family Office Temui Ray Dalio, Menko Luhut Minta Masukan Soal Family Office
-
Tim Fact-Finding Mission OECD Mulai Review Ekosistem Semikonduktor di Indonesia Tim OECD akan membantu Pemerintah untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan di Indonesia dalam pengembangan ekosistem semikonduktor