merdekanews.co
Kamis, 21 Desember 2017 - 01:06 WIB

Jokowi Kritik Kebijakan Satu Juta Tanam Pohon Era Lalu

Muhammad - merdekanews.co
Sarwono Kusumaatmadja

Jakarta, MERDEKANEWS -Mantan Menteri Lingkungan Hidup (Menhut) Sarwono Kusumaatmadja menyayangkan banyak pernyataan-pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai isu kehutanan dan lingkungan, diplintir sedemikian rupa, sehingga seolah-olah yang dikritik adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menhut) Siti Nurbaya Bakar.

“Saya kira ini perlu diluruskan. Bahwasanya pernyataan Presiden itu adalah koreksi kepada kebijakan-kebijakan terdahulu, yang sedang diperbaiki oleh pemerintahan atau menteri saat ini,” kata Sarwono kepada media di Jakarta, Rabu (21/12/2017) 

Sarwono justru memuji kinerja Menteri Siti. Ini sekaligus meluruskan berbagai informasi yang dinilainya sengaja diplintir beberapa kalangan ke publik.

Dicontohkannya, terjadi pemlintiran berita memanfaatkan statment Presiden perihal penanaman pohon yang sifatnya hanya seremoni, ataupun saat mengungkapkan banyak penghamburan anggaran dalam jumlah besar namun minim manfaatnya di masyarakat.

“Ini adalah ungkapan tentang kebiasaan-kebiasaan yang lalu-lalu, pada pemerintahan yang lalu,” tegas Ketua Dewan Pengarah Penanganan Perubahan Iklim ini.

Sebagai orang pemerintahan,  Sarwono meyakini bahwa yang dimaksud Presiden adalah kebijakan dulu yang sedang dilakukan langkah koreksi oleh pemerintah saat ini.

Mantan MenPAN pada Kabinet Pembangunan V inipun mengatakan, bahwa di era Presiden Jokowi, sudah banyak terjadi perubahan di lingkup kerja Kehutanan dan Lingkungan Hidup Indonesia. 

Tanggungjawab kerja menyatukan dua Kementerian ini saja katanya bukanlah kerja yang mudah. Diperlukan keberanian, ketegasan, kreatifitas dan keteguhan hati seorang Menteri. Semua itu dilihatnya ada pada sosok Menteri Siti, yang dinilai lebih banyak bekerja dalam sunyi.

“Saya melihat banyak sekali perubahan yang dilakukan Menteri Siti. Saya tahu sekali, dia bekerja keras siang dan malam nyaris tanpa henti. Kebijakan-kebijakannya saya nilai berani, dan wajar bila ada pihak-pihak yang merasa terganggu,”kata Sarwono.

Ia pun mengajak masyarakat untuk benar-benar jeli menyimak pernyataan-pernyataan Presiden, dan tidak termakan pemberitaan yang disajikan dengan kesalahan menangkap pesan.

“Saya kira salah mengutip itu hanya untuk ramai saja. Bagaimanapun, bilamana ada kebijakan baik untuk bangsa ini, tentu harus kita dukung bersama,” katanya.

Di era Menhut Siti memang dilahirkan beberapa kebijakan berani yang belum pernah dilakukan pendahulunya. Seperti keluarnya PP perlindungan gambut, serta penegakan hukum lingkungan yang berani menyasar korporasi nakal. Meski banyak mendapat tekanan, Kemnhut hingga saat ini diketahui masih teguh mempertahankan kebijakan-kebijakannya.

Sementara Presiden Jokowi berjanji akan terus mengawal program penghijauan tanam pohon di Kementrian LHK. Dia berharap hutan-hutan yang dikembangkan pemerintahan mendatangkan manfaat bagi rakyat. (Muhammad)