
Jakarta, MERDEKANEWS - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara optimistis ekonomi triwulan IV-2017 tumbuh lebih baik ketimbang triwulan III-2017 yang tumbuh 5,06%.Prediksinya, pertumbuhan ekonomi 2017 paling banter 5,17%. Atau masih di bawah target APBN-P 2017 sebesar 5,2%.
"Kami yakin pertumbuhan triwulan empat akan lebih tinggi dari 5,06 persen," kata Suahasil kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Suahasil mengatakan, komponen penyumbang pertumbuhan ekonomi seperti konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, investasi maupun ekspor tumbuh positif pada periode ini.
Kinerja impor yang tumbuh optimal, terutama bahan modal, juga diproyeksikan bisa memberikan insentif bagi perbaikan sektor investasi pada triwulan IV-2017. "Impor naik itu artinya kegiatan ekonomi mulai bergerak. Orang mengimpor bahan baku, artinya mulai terjadi produksi," ujar Suahasil.
Ia menambahkan proses produksi yang berjalan tersebut bisa menciptakan lapangan kerja baru dan ikut berkontribusi kepada pertumbuhan konsumsi rumah tangga. "Seharusnya multiplier effect-nya mulai bekerja. Dia bisa meng-hire tenaga kerja, lalu membayar upah. Upah itu menjadi income rumah tangga, sebagian jadi konsumsi dan tabungan," katanya.
Untuk itu, Suahasil meyakini realisasi pertumbuhan ekonomi pada periode ini masih sejalan sesuai asumsi pada 2017 yang ditetapkan 5,2%. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2017 tercatat sebesar 5,06%, sehingga secara akumulatif pertumbuhan ekonomi berada dalam kisaran 5,03%.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada akhir 2017, sebesar 5,17%. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi pada 2018, pemerintah menetapkan asumsi dalam APBN sebesar 5,4%.
(Setyaki Purnomo)
-
BSI Kantongi Izin Prinsip untuk Buka Cabang di Arab Saudi, Siap Perkuat Ekosistem Haji dan Umrah BSI Kantongi Izin Prinsip untuk Buka Cabang di Arab Saudi, Siap Perkuat Ekosistem Haji dan Umrah
-
Pertamina Drilling Gandeng NPS Energy Indonesia, Kembangkan Teknologi ERRA PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) dan PT NPS Energy Indonesia (Subsidiary of NESR) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU) sebagai langkah awal kerja sama dalam inovasi teknologi dan pengembangan Extended Reach Reservoir Access (ERRA).
-
Singgung Soal Korupsi, Erick Thohir Respons Soal Direksi BUMN Bukan Penyelenggara Negara dengan tidak terpenuhinya unsur penyelenggara negara, jajaran direksi di perusahaan pelat merah akan semakin sulit ditangkap bila melakukan tindak pidana korupsi
-
Pantas Masyarakat Tergiur, BNN Blak-blakan, Segini Upah Jadi Kurir Narkoba Apalagi jika dihadapkan dengan penghasilan mereka setiap hari, setiap bulan yang hanya sebesar Rp5 juta
-
Kemenag Ingatkan Bahaya Haji dengan Visa Non-Haji, Sanksi Deportasi Mengintai Kemenag Ingatkan Bahaya Haji dengan Visa Non-Haji, Sanksi Deportasi Mengintai