merdekanews.co
Selasa, 19 Desember 2017 - 08:45 WIB

Senior Golkar Sarankan Mantan Tentara Jadi Sekjen, Ini Alasannya

Setyaki Purnomo - merdekanews.co
Politisi Senior Golkar, Lili Asdjudiredja

Jakarta, MERDEKANEWS - Dalam Munaslub Partai Golkar, bakal ditentukan siapakah Sekjen dan Ketua DPR pasca penetapan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum, menggantikan Setya Novanto. Banyak nama yang bererdar, siapakah yang berpeluang?

Untuk dua posisi itu, Politisi Senior Partai Golkar, Lili Asdjudiredja ikut urun rembug. Kata dia, Golkar sebaiknya kembali ke tradisi lama, bahwa Golkar itu perpaduan sipil-militer.

Ketika era Soedarmono memimpin Golkar (1983-1988), sekjennya Sarwono Kusumaatmadja, era Wahono sekjennya Rachmat Witoelar. Kemudian berlanjut ke Harmoko menunjuk Ary Mardjono. Sempat diprotes elemen ABRI (Sekarang TNI), namun kohesivitas terbangun dan menguat.

Di era reformasi, kata Lili, terpilihlah Akbar Tandjung sebagai ketua umum, didampingi Tuswandi yang dilanjutkan Budi Harsono, karena meninggal dunia. Dilanjutkan era Jusuf Kalla, sekjennya masih purnawirawan yakni Soemarsono.

Barulah ketika era Aburizal Bakrie berkuasa di Golkar, tradisi tersebut pupus. Hingga Setya Novanto, sekjennya diisi tokoh sipil. "Saya sih inginnya Golkar kembali ke tradisi lama. Ingat, kita janganlah melupakan apalagi meninggalkan sejarah. Peran militer dalam membesarkan Golkar perlu dihargai," papar Lili di Jakarta, selasa (19/12/2017).

Lalu siapakah purnawirawan yang pantas mengisi Sekjen Golkar? Kata lili, Golkar memiliki begitu banyak persedian kader yang mumpuni, termasuk dari kalangan purnawirawan.

Saat ini, kata Lili yang pernah menjabat Wakil Kepala KPKPN itu, beredar sejumlah nama dari kalangan purnawirawan TNI. Semisal, Letjen TNI (Pur) Eko Wiratmoko dan Letjen TNI (Pur) Lodewijk Freidrich Paulus. "Ya, denger-dengar sih ada nama Pak Eko dan Pak Lodewijk. Atau ada nama lain, masih banyak dan terbuka kok," paparnya.

Masih menurut Lili, mantan TNI memiliki leadership, disiplin serta perencanaan yang kuat. Hal itu diperlukan untuk membesarkan Golkar di masa depan. Agar kader Golkar bisa bekerja serius dalam memenangkan setiap kompetisi politik.

  (Setyaki Purnomo)