
Jakarta, MERDEKANEWS - Gedung DPRD DKI Jakarta rawan ambruk. Tembok di lantai 11 terlihat menggelembung dan retak-retak dari bagian luar.
Jumat (15/12/2017), Anies Baswedan ditemani Kepala Biro umum Pemprov DKI Jakarta, Firmansyah meninjau gedung yang menghabiskan dana Rp 500 miliar itu.
Anies hanya bisa geleng-geleng kepala.
“Tadi pagi ada laporan di lantai 11 itu temboknya miring dan mulai retak. Jadi sudah ditemukan Pak Kepala Biro Umum barusan lapor saya lihat sekalian. Di sana agak retak dan miring 20 derajat, ada resiko cukup besar, jadi segera diperbaiki,” kata Anies di Gedung DPRD.
Sementara itu, Firmansyah menduga penyebab menggelembungnya Gedung DPRD adalah dikarenakan getaran dari pipa-pipa yang mengalirkan udara pendingin. Karena itu saat ini diupayakan diikat guna penguatan.
“Mungkin di situ juga kan pakai HPL (high pressure laminate), kalau kebuka itu ada udara masuk dari tengah cukup keras. Karena tekanan ke membran dari gedung itulah yang agak nahan," jelas Firmansyah.
Firmansyah juga mengatakan bahwa kontraktor yang membangun Gedung DPRD yaitu PT Jaya Konstruksi juga sudah meninjau masalah tembok ini dan akan segera melakukan perbaikan.
“Kemarin sudah diinspeksi oleh Jaya Konstruksi dan diambil pengamanan awal kita mengikat di beberapa titik untuk penguatan sementara,” jelas Firmansyah.
Pansus Duit Gedung
Ketua Fraksi Hanura DPRD DKI Mohamad Ongen Sangaji mengaku prihatin dengan gedung dewan yang sudah mengalami kerusakan dan terjadi kemiringan sekira 20 derajat.
“Saya minta pimpinan DPRD DKI bentuk Pansus gedung baru. Pansus harus dibentuk dan dilakukan audit konstruksi serta anggaran,” tegas Ongen di di DPRD DKI Jumat (15/12/2017).
Untuk diketahui, keretakan gedung terlihat di dinding bagian tengah, bahkan sebagian dinding sampai terlihat terbuka dan bengkok. Selain itu, toilet pun sudah banyak yang rusak.
Ongen mengatakan, fraksinya akan menggalang dukungan untuk bentuk pansus gedung dewan. Hal tersebut dilakukan demi keselamatan semua penghuni gedung. Sebab, berdasar laporan dari beberapa ahli coran tiang gedung dewan kosong.
"Jadi, ini membahyakan. Makanya, pansus mesti dibentuk. Ini aneh gedung, setiap tahun ada (anggaran) perbaikan tapi ada kerusakan juga. Pansus akan minta audit konstruksi dan anggaran. Jika, ada permainan harus dibawa ke ranah hukum,” tegasnya.
“Saya yakin, pimpinan dan fraksi lain sepakat membentuk pansus,” terangnya.
(Khairy Ataya)
-
Soal Proyek Fiktif di Kementan: Menteri Amran Tak Pandang Bulu, Ada Pengamat yang Bakal Dipenjara! Ia mengaku menerima banyak tekanan agar bersikap lunak, namun memilih tetap berpihak pada kepentingan petani dan masyarakat kecil
-
Danantara Biayai Sebagian Proyek Pembangunan Kilang Minyak Raksasa di Sumatera Bahlil berharap ada investor lainnya, termasuk Pertamina, ikut serta berinvestasi dalam pembangunan kilang minyak tersebut
-
Rosan Roeslani, Dony Oskaria Hingga Pandu Sjahrir Jadi Petinggi di BPI Danantara? Berdasarkan kabar yang beredar, jajaran petinggi Danantara akan diisi beberapa anggota Kabinet Merah Putih.
-
Presiden Prabowo Umumkan dan Resmikan Berdirinya BPI Danantara di Istana Negara Besok Presiden Prabowo yang akan mengumumkan dan meresmikan berdirinya BPI Danantara
-
Kelola Aset Rp14.715 Triliun, Presiden Prabowo Luncurkan Danantara 24 Ferbruari 2025 Danantara akan mengelola dana lebih dari 900 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp14.715 triliun aset