merdekanews.co
Kamis, 14 Desember 2017 - 19:13 WIB

Kabar Buruk Si Emas Hitam di Penghujung Tahun

Setyaki Purnomo - merdekanews.co
Tambang Batubara Bisa Semakin Lesu Karena Turunnya Harga

Jakarta, MERDEKANEWS - Ini jelas kabar buruk bagi pebisnis batubara di tanah air. Ya, lantaran Harga Batubara Acuan (HBA) Desember 2017, rontok 0,8%. Alhasil, kinerja tambang batubara bisa ikutan rontok.

Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba), merilis HBA Desember 2017 sebesar US$94,04 per ton. Atau turun 0,8% ketimbang HBA November 2017 sebesar US$94,84 per ton.

HBA merupakan harga untuk penjualan langsung (spot) periode 1 Desember hingga 31 Desember 2017 pada titik serah penjualan secara Freight on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel), berdasarkan data yang dipantau Antara di Jakarta di laman resmi Kementerian ESDM, Rabu.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Agung Pribadi, mengatakan, penentuan HBA ditetapkan dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 4120 K/32/MEM/2017 pada 8 Desember 2017.

Lebih lanjut, Agung mengutarakan, dalam Kepmen tersebut disebutkan nilai HBA diperoleh rata-rata empat indeks harga batubara yang umum digunakan dalam perdagangan batubara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya.

Penentuan ini disetarakan pada nilai kalori batubara 6.322 kcal per kilogram Gross As Received (GAR), kandungan air (total moisture) 8 persen, kandungan sulfur 0,8 persen as received (ar), dan kandungan ash 15 persen ar.

Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year on year) sebesar US$101,69 per ton pada HBA Desember 2016, maka tren HBA Desember 2017 turun sebesar US$7,65 per ton, atau setara 8%.

Penurunan ini dikarenakan pada minggu kedua dan ketiga bulan November harga sempat turun hingga menyentuh angka US$89-90 per ton, salah satunya dipengaruhi penurunan permintaan China karena adanya pembatasan impor.

#Batubara#HBA# (Setyaki Purnomo)