merdekanews.co
Kamis, 02 Mei 2019 - 19:36 WIB

Akuisisi Blok BMG untuk Tingkatkan Produksi Minyak dalam Negeri

Suasana Haru dan Tangis Karyawan Pertamina Warnai Sidang Karen

Atha - merdekanews.co
Mantan Dirut PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (2/5/2019). Foto: Antara

Jakarta, MERDEKANEWS --  Suasana haru mewarnai sidang mantan Direktur Utama PT Pertamina Karen Galaila Agustiawan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Tangis mewarnai kesaksian Siwi Harjanti, mantan Asisten Sekretaris Dirut. 

Air mata Siwi Harjanti deras mengucur ketika mengungkapkan prestasi Karen saat memimpin perusahaan pelat merat itu. 

“Kami bangga kala Pertamina dipimpin oleh Ibu Karen. Beliau telah membawa Pertamina urutan 122 dalam Fortune Global. Bahkan urut 1 wanita hebat di dunia,” ujar Siwi saat bersaksi untuk terdakwa mantan Direktur Utama PT Pertamina Karen Galaila Agustiawan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, (2/5/2019).

Siwi mengatakan, mewakili segenap karyawan Pertamina yakin Karen tidak bersalah. Karen telah berusaha membangun pertamina hingga maju dan labanya naik 2 kali lipat

''Ibu bekerja keras untuk Pertamina dan negara bahkan mengorbankan keluarga. Kami sangat mengagumi beliau. Karen adalah Pahlawan Energi, Kartini Energi Kami,'' pungkasnya.

Fakta-fakta Baru 

Masih dalam sidang yang sama, saksi mantan Direktur Keuangan Pertamina Hulu Energi (PHE) Hemzairil membeberkan fakta-fakta terkait akuisisi yang dilakukan PT. Pertamina atas Blok Basker Manta Gummy (BMG) Australia 2009 untuk meningkatkan produksi minyak dalam negeri. "Secara umum kita tahu akusisi itu untuk meningkatkan produksi," kata Hemzairil.

Ketua Majelis Hakim Emilia Djaja Subagia mencoba mengorek keterangan lain soal tujuan lain terhadap opsi untuk mengakuisisi Blok BMG. Namun, Hemzairil itu meyakini, keputusan itu  tak memiliki tujuan lain selain untuk meningkatkan produksi.

Keterangan yang sama juga dikemukakan pensiunan bagian Pendanaan dan Perbendaharaan Pertamina Hulu Energi, Fauzi Hidayat. Menjawab pertanyaan Hakim Emilia kepada, Fauzi menyebut akuisisi untuk meningkatkan cadangan minyak dalam negeri. Pasalnya, cadangan dalam negeri dinilai mulai terbatas.

''Akuisisi yang dilakukan PT Pertamina tidaklah buruk. Sebab, lanjut dia, akuisisi itu bisa menguntungkan atau merugikan. "Saya kira bagus akuisisi ada untung ada yang berhasil. Ya untuk menambah dan memperkuat energi kita, kan energi kita kan terbatas," tegas Fauzi.

Kendati tidak mendapatkan keuntungan dari akusisi Blok BMG Australia 2019, Fauzi menyebut itu merupakan resiko dalam bisnis perminyakan. Sebab tidak ada yang tahu keadaan dalam bidang tanah.

Bisnis perminyakan beda dengan yang lain, apakah itu sebagai operator atau hanya partner aja. Jadi memang bisnis itu ada resikonya," terang Fauzi.

Namun Fauzi menyebut kerugian PT Pertamina senilai Rp568 miliar dapat dipulihkan kembali jika melakukan pengeboran lagi. "Bisa kalau ada pengeboran lagi bisa di pulihkan," tukas Fauzi. (Atha)