merdekanews.co
Sabtu, 27 April 2019 - 14:11 WIB

Gegara BI Tahan Suku Bunga 6%, Bankir Pelat Merah Kurang Semangat

Setyaki Purnomo - merdekanews.co
Direktur Utama Bank BTN Maryono

Jakarta, MERDEKANEWS - Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan atau  BI-7 Day Reverse Repo Rate sebesar 6%, tidak sesuai keinginan perbankan pelat merah. Idealnya sih diturunkan hingga di bawah 5%.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN), Maryono sangat berharap suku bunga acuan berada di bawah 5%. "Kalau perbankan harapkan turun, tetapi dengan kondisi (ekonomi) global yang masih fluktuatif, Indonesia stabil sudah menunjukkan suatu prestasi," kata Maryono di Jakarta, Sabtu (27/4/2019).

Ia menyebutkan, BTN tidak melakukan penyesuaian dengan ditahannya suku bunga acuan, apalagi BI menahan di level 6% untuk kelima kalinya secara berturut-turut.

Kata bos bank pelat merah yang concern di bisnis pembiayaan perumahan ini, suku bunga acuan yang ideal untuk perbankan saat ini, memang di bawah 5%. "Idealnya di bawah 5 persen ya bagus, tetapi kan susah. Pernah sampai 4,75 persen," katanya.

Seperti diketahui, Bank Indonesia mengubah kembali proyeksinya bahwa The Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga acuan (Fed Funds Rate) dalam dua tahun ke depan.

Sebelum Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada April 2019, BI masih memproyeksikan suku bunga acuan AS akan naik satu kali selama dua tahun terakhir. "Dengan dinamika terakhir ini, ekonomi AS yang melambat, inflasi di AS yang tidak terlalu tinggi, bacaan kami The Fed tidak akan menaikkan suku bunga tahun ini maupun tahun depan," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo. (Setyaki Purnomo)