
Batubara, MERDEKANEWS -- Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko SIP mengajak para petani, agar bertani tidak sekadar untuk makan, tapi untuk mencari kehidupan yang lebih baik dan semakin kaya.
Hal tersebut disampaikan dalam sesi dialog dengan 300 petani seusai panen raya padi di Desa Pematang Panjang, Kecamatan Air Putih, Kabutapaten Batubara, Sumatera Utara, Selasa (12/3/2019).
Selaku Ketua DPN HKTI, Moeldoko akan terus berupaya memberikan edukasi di bidang pertanian agar sektor pangan ini lebih produktif dan berkembang lagi.
Apalagi perhatian pemerintah sangat besar untuk menjaga kedaulatan pangan melalui langkah-langkah nyata. “Pak Jokowi telah membangun bendungan besar, embung, dan jaringan irigasi tersier. Bahkan jalan-jalan menuju tempat produksi diperbaiki, untuk memberi kemudahan dan mengurangi biaya dalam proses produksi,” paparnya.
Meski demikian, Panglima TNI masa bakti 2013-2015 ini menjelaskan, saat ini masih ada beberapa permasalahan yang menjadi perhatian di bidang pertanian khususnya beras. Diantaranya lahan pertanian yang semakin menyusut, modal, teknologi, manajemen yang belum optimal, persoalan pascapanen dan ketidakstabilan harga. Oleh karenanya, berbagai solusi terus diciptakan guna menyelesaikan berbagai permasalahan diatas. Diantaranya lewat intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.
Agar petani memperoleh pendapatan dan kehidupan lebih baik, Moeldoko berharap petani berani mengubah mindset dengan berani bermimpi menjadi kaya dan berdaulat.
Ia pun menawarkan formula 2M. “Saya nanti memberikan teknologi Moeldoko yaitu M400, artinya satu malai padi terdapat 400 biji dan M70D yang mana benih ini bisa panen dalam waktu 70 hari,” ungkapnya.
Asisten I Bupati Batubara Iskandar Lubis, S.H. mengucapkan terima kasih kepada Moeldoko dan khususnya kepada Presiden Republik Indonesia karena telah serius memperhatikan nasib para petani.
“Acara panen raya ini bisa menjadi cara kita untuk selalu bersyukur. Sebagaimana yang menjadi harapan kita semua khususnya masyarakat Kabupaten. Batubara terkait swasembada pangan, Presiden Jokowi sudah berupaya memperhatikan nasib kesejahteraan petani sehingga kami patut mengapresiasi kerja Bapak selama ini.”
Dalam tanya jawab, Lugino, seorang petani penangkar benih berharap bisa mendapatkan benih dan mengembangkan benih M400 agar mampu meningkatkan produksi serta memberikan penyuluhan kepada petani penangkar.
Harapan tersebut langsung ditanggapi oleh Moeldoko, “Ke depan kita bisa kerja sama dengan petani penangkar di sini untuk pengembangan bibit M400 & nantinya hasil yang sudah diproduksi akan kami beli kembali,” tegasnya.
(Gaoza)
-
Meski Menang di MA, AHY dan Elite Partai Demokrat Diingatkan Untuk Waspadai Brutalitas Demokrasi BW mengingatkan bahwa kemenangan di MA bukanlah 'hadiah' dari pemerintah pada Partai Demokrat.
-
Pengamat: Tiga Kali Di-Prank, Moeldoko Lebih Baik Di-reshuffle Moeldoko dinilai terlalu sering melakukan blunder yang merugikan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, ditengah upaya menyiapkan warisan (legacy) kepemimpinan menjelang pergantian tahun 2024 nanti.
-
APPI Minta DPR Pelototi Proyek SPAM, Jangan Lagi Bermasalah dan Berujung di KPK Pasalnya proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu diduga terjadi penyimpangan dalam tendernya.
-
Setop Kongkalikong, Proyek SPAM Jangan Jadi Bancakan, Rakyat Jadi Korban Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menuai sorotan dari berbagai kalangan. Sejumlah nama pejabat pun banyak terseret dalam kasus ini.
-
Menangkan AHY, Pengadilan Tinggi Tolak Gugatan Jhoni Allen Marbun dan Hukum Bayar Perkara Jhoni Allen dipecat dengan tidak hormat karena turut mendalangi upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat melalui KLB ilegal yang diselenggarakan di Deli Serdang awal Maret lalu.