Sosialisasi Pemilu untuk Diaspora

Meski sosialisasi pemilu sudah dijalankan KPU, masih ada  saja kelompok masyarakat yang belum terjangkau. Salah satunya: komunitas diaspora. Diaspora adalah istilah untuk menyebut warga suatu negara yang tinggal dan bekerja di luar negeri.  

Banyak warga negara Indonesia yang menjadi diaspora. Tidak hanya di Malaysia, Taiwan, Korea Selatan dan Arab Saudi, tapi juga di Eropa, Amerika dan Australia.

Pak Iskandar salah satunya. Ia sekarang tinggal di London, Inggris. Tergerak untuk menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini, Iskandar berinisiatif melakukan sosialisasi kepada diaspora yang berada di Eropa dan Australia. Pematerinya Pak Deden, yang menurut rencana akan mengisi sosialisasi dari Samarinda.

Berbeda dengan sosialisasi Konvensional yang dilakukan dengan kunjungan ke luar negeri, sosialisasi online dilakukan tanpa meninggalkan lokasi. Pak Iskandar di London.  Pak Deden di Samarinda. Peserta ada di mana saja di seluruh Eropa dan Australia. Saya sebagai admin di Jakarta.

Sosialisasi ini bersifat swadaya. Tidak ada sponsornya. Sifatnya gotong-royong. Jadi dipilih cara yang paling mudah. Murah. Praktis.

Sosialisasi menggunakan platform video conference atau webinar. Durasinya sekitar 1,5 jam. Jadwalnya pekan depan. 

Setelah program perdana ini, direncanakan akan ada sosialisasi tahap dua, tiga dan seterusnya. Sasarannya diaspora yang berada di Asia, Afrika dan Amerika.

Ujicoba penggunaan video conference sudah dilakukan Rabu lalu. Lancar. Tidak ada kendala. 

Tanpa saya sadari, ujicoba ini ternyata sangat membantu saya mematangkan konsep layanan Warweb: Warung Webinar. 

Kelak, jasa Warweb akan makin banyak dibutuhkan. Komunikasi offline yang mahal nantinya akan kalah oleh alasan-alasan yang  lebih rasional. Proses disrupsi tengah terjadi dalam meeting dan pembelajaran. (***)