merdekanews.co
Senin, 11 Desember 2017 - 07:04 WIB

500 Ribu Warga Jakut Divaksin Ulang

Waspada, Tanjung Priok dan Koja Sarang Penyakit Difteri

AY Ata - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS – Difteri terus menjalar. Di Jakarta Utara ternyata menjadi tempat penyebaran virus batuk mematikan tersebut.

Data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan wilayah Jakarta Utara telah ditemukan sembilan kasus difteri sepanjang 2017. Kasus itu paling banyak terjadi di Kecamatan Koja, yaitu empat kasus.

Disusul Kecamatan Tanjung Priok dua kasus serta Kecamatan Penjaringan, Pademangan, dan Cilincing masing-masing satu kasus.

Hari ini (Senin 11/12/2017), akan dilakukan vaksin atau imunisasi anti Difteri kepada warga 500 ribu Jakarta Utara.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta, akan melaksanakan program Outbreak Response Immunization atau ORI di seluruh wilayah Jakarta.

Program ini bertujuan menekan penyebaran bakteri difteri yang sangat mudah menular pada manusia yang belum pernah mendapatkan imunisasi.

ORI akan dilakukan terlebih dahulu di dua daerah, yakni Jakarta Barat dan Jakarta Utara. “Jadi yang sudah diimunisasi, tetap akan diimunisasi ulang, agar daya tahan tubuh tambah lebih kuat," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto.

Koesmedi menjelaskan, kedua daerah tersebut dipilih karena kasus difteri paling banyak muncul di kedua daerah tersebut, yakni enam dan delapan kasus. Selain itu, hal ini sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan yang meminta daerah tersebut mendapatkan penanggulangan sesegera mungkin.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Muhammad Helmi, mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan yang meninggal.

Pemprov DKI sudah menetapkan kasus difteri di Ibu Kota sebagai kejadian luar biasa atau KLB. Kebijakan itu diambil setelah dua warga Jakarta meninggal akibat terinfeksi bakteri corynebacterium diphtheriae.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memerintahkan imunisasi secara masif di seluruh wilayah Jakarta. Pada tahap pertama, pemerintah daerah memprioritaskan vaksinasi di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara terhadap 1,2 juta anak berusia 2-19 tahun.

Vaksinasi serentak yang disebut outbreak response immunization itu dimulai pada 11 Desember 2017.

Diketahui, penyebaran virus batuk mematikan itu di ibukota lantaran tertular dari Tangerang. Apalagi, banyak warga perbatasan Jakarta tersebut beraktifitas di Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

  (AY Ata)