merdekanews.co
Minggu, 10 Desember 2017 - 20:43 WIB

Nih, Para Penolak di Golkar

Jika Azis Ketua DPR Sama Saja Lindungi Koruptor?

Kaira Saqila - merdekanews.co
Azis Syamsudin di acara Golkar.

Jakarta, MERDEKANEWS – Azis Syamsudin ditolak. Dia dinilai tidak pantas menjadi Ketua DPR RI. Apalagi politisi dari Lampung itu sudah bolak-balik dipanggil KPK terkait kasus e-KTP.

Penunjukan Azis oleh Setya Novanto sebagai Ketua DPR dituding upaya melindungi koruptor. Mimpi Azis untuk menjadi orang nomor-1 di parlemen pun bakal gagal.

Dari senior, calon ketua umum hingga pengurus DPP menolaknya. Inilah komentar para penolak Azis.

1: Airlangga Hartarto

Koordinator bidang ekonomi Partai Golkar Airlangga Hartarto yang juga calon kuat ketua umum mengatakan bahwa seharusnya penunjukan Azis Syamsudin sebagai ketua DPR sewajarnya setelah musyawarah luar biasa (Munaslub) Partai Golkar.

2: Agung Laksono

Ketua Dewan Pakar Golkar mengatakan sebaiknya Ketua DPR dipilih usai Munaslub Golkar. Dengan demikian, keputusan itu memiliki keabsahan.

"Dan sangat berbahaya sekali sebuah lembaga negara yang sangat penting itu ada persoalan di dalam keabsahan proses," tegasnya di Jakarta, Minggu (10/12/2017).

Ia berharap DPR dapat mempertimbangkan proses yang berlaku. Sebelum mengambil keputusan siapa yang akan menggantikan posisi Novanto.

3: Yorrys Raweyai

Politisi senior Golkar ini keberatan dengan penunjukan Aziz Syamsudin sebagai Ketua DPR oleh Setya Novanto. Dia menilai penunjukan tersebut terkesan untuk melindungi kasus korupsi yang menimpa Setya Novanto.

"Ini satu kan proses yang sangat terbuka. Pertama ada kekuatan yang ingin mempertahankan kekuasaan dengan melindungi para koruptor yang ditunjukkan partai Golkar, ini bahaya sekali. Dan itu tidak boleh terjadi," kata Yorrys kepada wartawan di Manhattan Hotel, Jalan Kasablanka, Jakarta Selatan, Minggu (10/12/2017).

4: Ace Hasan Syadzily

Wasekjen Golkar menyatakan, Setya Novanto yang menunjuk Aziz Syamsudin sebagai Ketua DPR cacat prosedur. Oleh sebab itu klaim Azis soal Ketua DPR bisa diabaikan.

5: Nusron Wahid

Kepala Bidang Pemenangan Pemilihan Umum Daerah I Partai Golkar mengaku Novanto tak berwenang menunjuk Aziz Syamsuddin sebagai penggantinya di DPR.

"Terus atas dasar apa Setya Novanto menunjuk Azis Syamsudin? Golkar itu partai yang punya mekanisme pengambilan keputusan. Tidak bisa asal tunjuk. Sebab Golkar itu tidak hanya punya ketua umum, tapi kolektif kolegial di dewan pimpinan pusat," papar Nusron.

 

 

  (Kaira Saqila)