
Jakarta, MERDEKANEWS – Ketua Umum ICMI, Prof Jimly Asshiddiqie bikin meradang. Penyababnya adalah gara-gara Jimly menyebut kalau ICMI akan mendukung Jokowi dua periode.
Entah blunder atau hilap, Jimly menyebut Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) mendukung Jokowi.
Dikutip dari rangkaian cuitan akun @JimlyAs yang diyakini milik Ketua Umum ICMI, Prof Jimly Asshiddiqie, dituliskan bahwa bagi para cendekiawan yang berpikir jauh ke depan, pembangunan tidak lain merupakan suatu proses yang panjang.
"'a long march' yang memerlukan estafet kepemimpinan antar generasi secara berkesinambungan," tulisnya, Sabtu (9/12).
Cuitan dengan tagar #SilaknasICMI itu disambung dengan ucapan bahwa, "Meskipun pola kepemimpinan dalam sistem demokrasi yang kita bangun bersifat lima tahunan, tetapi sampai beberapa generasi pertama pasca reformasi, kita perlu memberi tekanan pada pentingnya kesinambungan pembangunan. Sampai budaya estafet terbentuk dengan melembaga."
Dalam cuitan itu juga disebutkan, yang terjadi selama ini adalah adanya kebiasaan buruk yang ditinggalkan antar generasi kepemimpinan untuk saling "ngapusi" yang membuat perjalanan bangsa seolah selalu dimulai dari nol.
Itulah sebabnya, dia menilai perlunya pemerintahan yang yang stabil pada setiap 10 tahunan dengan kepemimpinan yang sungguh-sungguh dan bekerja nyata untuk rakyat, bersikap konsisten dan "predictable".
"ICMI tidak ragu untuk mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo selama 10 tahun. Bukan untuk kepentingan orang per orang, melainkan semata-mata untuk kemajuan Bangsa dalam jangka panjang," tulisnya.
Cuitan ini pun menuai beragam tanggapan dari warganet yang banyak di antaranya kontra dengan pandangan tersebut. "Jgn samakan ICMI dgn parpol Prof, jgn kau gadaikan marwah ICMI hanya utk kepentingan segelintir pengurus," tulis akun @SyarifAlkadrie
"ICMI atau pribadi, pak?" timpal akun @yudhi_klaten
"Kok jd ngk respek ya, blm apa2 sdh mendukung. Sepertinya mau cr selamat & jabatan...," ujar @WiraYoga15
Akun lainnya, @SartonoBisri01 menuliskan, "Tidak selayaknya seorang Ketum menyampekan idenya yg akan jadi kontra dlm internal organisasinya, harus dipikir dan dibicarakan dgn semua pemangku kepentingan organisasi."
"Bisakah untuk bersikap Netral dulu belum jg masa kampanye,kasihan masyarakat dgn kegaduhan2 di tengah ekonomi yg serba sulit ini," ujar @agusboy_1973.
Hingga berita ini ditulis (Sabtu 9/12/2017), akun twitter Jimly masih dibanjiri netizen yang memprotes.
Seperti diberitakan, pasca Jimly berpidato dan menyatakan dukungan kepada Jokowi peserta silatnas langsung ribut. Dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan Makassar mempertanyakan sikap mantan Ketua MK tersebut.
Ketua ICMI Lampung Dr. H. M. Yusuf S. Barusman yang hadir di acara tersebut menyatakan, Jimly langsung menyampaikan permohonan maaf lantaran pernyataannya telah menimbulkan kontroversi.
Jimly mengklarifikasi pernyataannya itu sifatnya pribadi. Tidak mengatasnamakan organisasi ICMI. ’’Alhamdulillah, Ketum sudah minta maaf. Dan berjanji tidak mengulanginya,” kata Yusuf.
(Ira Saqila)
-
Dramatis! Bayern Muenchen Tentukan Gelar Juara di Spieltag Terakhir Bayern pun menang dan memastikan jadi juara dengan dramatis.
-
Shin Tae Yong Masukan Nama Dua Pemain yang Baru Dinaturalisasi dalam Daftar Skuad Kontra Argentina Shin Tae-yong juga memasukkan dua nama pemain yang baru menerima kewarganegaraan Indonesia, yakni Ivar Jenner dan Rafael Struick
-
Cinta Laura Tampil Cantik dan Menawan dengan Gaun Nyi Roro Kudul di Festival Film Cannes Gaun itu di beberapa bagian yang terlihat sedikit tembus pandang
-
Korda LIN Maluku: Sertifikasi Kecakapan Nelayan Salah Satu Bukti Negara Peduli Nelayan Pengamat Nelayan dan Korda Lembaga Investigasi Negara Maluku (LIN Maluku), Andi Subrandi mengapresiasi pemberian Sertifikasi Kecakapan Nelayan (SKN)' kepada para nelayan dan awak kapal perikanan di Lampung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
-
Kejagung Diminta Segera Umumkan dan Blokir Rekening Perusahaan Terlibat Kasus Dugaan Korupsi BTS! perusahaan mana saja yang diduga terlibat. Setelah itu, perlu dilakukan pemblokiran rekening perusahaannya