merdekanews.co
Selasa, 24 Oktober 2017 - 17:20 WIB

Selamat Jalan Benny Panbers

Khairy Ataya - merdekanews.co
Benny Panbers

JAKARTA, MERDEKA-Duka menyelimuti dunia musik Indonesia. Selasa (24/10/2017), Benny Panjaitan meninggal dunia di kediamannya di Ciledug, Tangerang, Banten.

Benny 'Panbers' meninggal dunia saat tidur. Tidak terlihat tanda-tanda aneh dari sang musisi senior itu.

"Lagi di rumah (Benny). Sebenernya istrinya lagi bikin makanan, akan makan. Dan sudah mandi gitu loh. Setelah mandi kan tiduran, kalau tiduran itu kan dia biasanya suka tidur," jelas Roesland, manager Benny.

Benny meninggal dunia usai berusaha melawan penyakit stroke yang dideritanya. Benny Panjaitan meninggal pada usia 70 tahun.

Legenda 700 Lagu

Karir Benny Panbers di dunia musik penuh liku. Bersama saudaranya Hans Panjaitan, Doan Panjaitan dan Asido Panjaitan, Benny membentuk group Panjaitan Bersaudara (Panbers) pada 1969 di Surabaya.

Mereka panggung pertama kali di Istora Senayan. Di stasiun televisi, Benny dan Panbers muncul wara wiri di TVRI. Mereka juga sempat manggung bersama Koes Plus dan D'LIoyd.

Panbers telah menciptakan lebih dari 700 lagu dalam ratusan album, baik yang beraliran pop, rock, rohani, keroncong bahkan Melayu. Hampir semua lagu panbers adalah ciptaan dari sang vokali Benny.

Lagu yang selalu dinyanyikan para penggemarnya seperti Gereja Tua, Kasihku, Nasib Cintaku, Cinta dan Permata dan Musafir.

Dilihat dari karya-karyanya, beberapa pengamat musik menilai Benny sebagai pribadi yang sentimentil, bahkan melankolis.

Hampir semua lagu ciptaannya kental dengan nuansa sendu, kisah-kisah cinta romantis yang liris, dan ballada anak manusia yang kurang beruntung.

Dari hits perdana “Awal dan Cinta” sampai hits mereka yang terakhir,”Cinta dan Permata”, Benny dan Panbers tak pernah bergeser dari pop manis yang melankolis. Lagu-lagu Panbers, atau tepatnya karya-karya Benny adalah suara kaum marginal Indonesia pada dekade 70-an.

Tipikal orang pinggiran yang mencoba “deal” dengan dunia kapitalisme, hanya berbekal ketulusan dan cinta. Potret pria miskin yang kehilangan kekasih, lantaran kalah bonafide dengan para OKB (Orang Kaya Baru).

 

  (Khairy Ataya)