merdekanews.co
Sabtu, 09 Desember 2017 - 22:03 WIB

Sinyal Reshuffle Dari Gunungkidul

Sindiran Menohok Jokowi, Buat SBY Apa Untuk Menteri Siti Ya?

Kaira Saqila - merdekanews.co
Presiden Joko Widodo dan Menteri Siti Nurbaya di Gunungkidul.

Gunungkidul, MERDEKANEWS – Presiden Joko Widodo nampaknya gerah dengan model formalitas. Dia menyindir anggaran negara yang habis untuk menanam pohon tapi tidak jelas.

Sindiran menohok itu memang bersayap. Apakah menyindir SBY yang sering menanam pohon saat menjabat atau Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya?

Jika sindiran itu mengarah ke Siti, maka politisi dari Nasional Demokrat (Nasdem) dalam posisi terancam.  

Dalam pidatonya, Jokowi memang menyoroti laporan anggaran untuk penanaman pohon yang selalu habis dari tahun ke tahun. Dia berharap program penanaman pohon tidak hanya berlangsung formalitas saja.

"Bertahun-tahun melakukan rutinitas, hal-hal yang menoton yang tidak pernah kita ubah," ucap presiden dalam sambutannya di acara Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional 2017 di Gunungkidul, Sabtu (9/12/2017).

Presiden menerangkan, selama ini dalam laporan yang masuk kepada dirinya selalu disebutkan bahwa pemerintah telah melakukan menanam miliaran pohon. Namun kenyataan di lapangan, menurutnya pohon yang berhasil hidup jumlahnya tidak banyak.

"Angka itu, satu juta, satu miliar (pohon itu) apa? Saya lebih senang angka-angka yang real," jelasnya.

Oleh sebab itu, setelah dilakukan penanaman pohon pihaknya meminta supaya petugas rutin mengecek. Supaya pohon yang sudah ditanam tidak mati dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat.

"Bertahun-tahun anggaran kita (menanam pohon) habis. Mana yang sudah hijau?" imbuhnya.

Sebelumnya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar menerangkan, sejak tahun 2014, 2015 dan 2016 sudah hampir 5 miliar pohon berhasil ditanam. Penanaman pohon ini dilakukan merata di seluruh wilayah.

"Tahun 2014, 2015, 2016 sudah 4,22 juta hektare. Berarti kalau itu dikali 1.000 (pohon) hampir 5 miliar pohon (yang ditanam)," tutupnya.

Jokowi juga pernah menyindir program gerakan menanam 1 miliar pohon yang pernah digagas di era Presiden SBY.

Hal itu disinggung Jokowi, dalam pidatonya pada saat peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) ke-9 di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Senin 28 November 2016.

"Inilah model-model yang terus kita cari, jangan sampai kita sering berbicara menanam 1 miliar pohon, menanam 1 juta pohon, udah lah enggak usah ngomong yang tinggi-tinggi seperti itu," kata Presiden Jokowi salam sambutannya.

Menurut Jokowi, keinginan pemerintah adalah jumlah yang ditanam ini bisa hidup lebih banyak. Apalagi kalau 238 ribu pohon yang baru ditanami ini hidup semuanya.

"Ini kalau 238 ribu dipelihara bisa hidup semuanya, ya sudah. Itulah yang kita inginkan. Enggak usah sampai juta-jutaan, miliaran tapi yang hidup hanya dua, untuk apa?" sindir Presiden Jokowi.

Sinyal Reshuffle 

Bukan hanya Menteri Siti Nurbaya Menteri yang disentil. Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri juga disindir Presiden Joko Widodo.

Politisi PKB itu dinilai tidak fokus dalam menyusun anggaran di kementeriannya. Hal itu diungkapkan ketika penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2018 di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (6/12/2017).

Jokowi menjelaskan, masih ada kementerian yang tak fokus dalam penganggaran. Anggaran untuk kegiatan pendukung malah lebih tinggi daripada kegiatan inti. Menurut Jokowi, prinsip ini terbolak-balik.

"Saya berikan contoh, Kemenaker. Pemulangan TKI anggarannya Rp 3 miliar. (anggaran) pemulangannya sendiri Rp 500 juta, yang Rp 2,5 miliar untuk rapat di dalam kantor, di luar kantor, koordinasi, makan dan ATK," ujar Jokowi.

Sementara Hanif mengaku tidak merasa disentil. "Enggak (merasa 'disentil') ya, enggak begitu," ujar Hanif ditemui di Istana Kepresidenan Bogor.

Hanif mengklaim, justru apa yang diungkapkan Presiden Jokowi itu adalah laporan dirinya kepada Presiden bahwa ada mata anggaran di kementeriannya yang tidak fokus.

  (Kaira Saqila)