merdekanews.co
Kamis, 07 Desember 2017 - 16:54 WIB

Biar Rasa, Jokowi Bakal Serang Donald Trump di Sidang OKI

Keyza B Ahmad - merdekanews.co
Presiden Joko Widodo dan Donald Trump.

Bogor, MERDEKANEWS - Presiden Joko Widodo bukan hanya geram. Dia juga geregetan dengan ulah Amerika Serikat yang melegalkan Yarusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Aksi kesal Jokowi akan diluapkan saat menghadiri sidang Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk membahas keputusan Amerika Serikat secara sepihak mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel.

Akankah Jokowi menyerang habis Donald Trump di sidang OKI?

"Yang jelas kalau OKI sudah memutuskan untuk segera bersidang, saya akan datang langsung di sidang OKI tersebut," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (7/102017).

Presiden menyebutkan Sidang OKI rencananya akan digelar di Istanbul, Turki, tanggal 13 Desember 2017. "Kurang lebih tanggal 13 Desember, ini karena kita sudah hubungi hampir semua negara OKI," katanya.

Ketika ditanya apakah Indonesia akan mengirim nota diplomatik kepada Amerika Serikat setelah keputusan pemerintah Amerika Serikat secara sepihak mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel, Jokowi mengatakan, "Nanti akan ditindaklanjuti oleh Kemenlu."

Dan ketika ditanya apakah ada komunikasi dengan Presiden Donald Trump mengenai masalah itu, Jokowi mengatakan, "Nanti setelah Sidang OKI, yang paling penting sidang OKI."

Selain berkomunikasi dengan OKI, Pemerintah Indonesia meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera bersidang untuk membahas pengakuan sepihak Pemerintah Amerika Serikat terhadap Jerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Pemerintah Indonesia meminta PBB untuk segera bersidang serta menyikapi pengakuan sepihak Amerika Serikat," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta ini. (Keyza B Ahmad)






  • Jokowi Bentuk Satgas Swasembada Gula dan Bioetanol di Merauke Jokowi Bentuk Satgas Swasembada Gula dan Bioetanol di Merauke Dalam rangka percepatan pelaksanaan kegiatan investasi perkebunan tebu terintegrasi dengan industri gula, bioetanol, dan pembangkit listrik biomasa yang memerlukan fasilitasi, koordinasi, dan perizinan berusaha bagi pelaku usaha, dibentuk Satuan Tugas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan