merdekanews.co
Kamis, 07 Desember 2017 - 16:01 WIB

Yarusalem Ibukota Israel Diprotes

Jokowi Kecam Donald Trump, Menlu Retno Pakai Selendang Palestina

Ira Saqila - merdekanews.co

Bogor,  MERDEKANEWS - Setelah negara internasional mengecam Donald Trump, kini giliran Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia berjanji kalau Indonesia terus memperjuangkan Palestina.

 Kecaman Jokowi kepada Amerika Serikat adalah lantaran Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Dia meminta AS mempertimbangkan kembali keputusan itu.

"Mengecam keras pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan meminta Amerika Serikat mempertimbangkan kembali keputusan tersebut," kata Jokowi saat jumpa pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/12/2017).

Jokowi didampingi Menko Polhukam Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Juru Bicara Presiden Johan Budi SP.

Jokowi juga menyatakan, Indonesia dan rakyatnya konsisten memberi dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina.

"Saya dan rakyat Indonesia, kita semuanya tetap konsisten untuk terus bersama dengan rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-haknya sesuai dengan amanah pembukaan Undang Undang Dasar 1945," kata Jokowi.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai selendang khas Palestina "keffiyeh" saat menghadiri Bali Democracy Forum (BDF) ke-10 di Gedung Indonesia Conference and Exhibition (ICE), Serpong, Banten, Kamis, 7 Desember 2017. Ia ingin menunjukkan dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia kepada Palestina setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pengakuan Amerika atas Yerusalem sebagai ibukota Israel.

"Saya berdiri di sini memakai selendang Palestina untuk menunjukkan komitmen kuat Indonesia, rakyat Indonesia, yang akan selalu bersama rakyat Palestina, untuk hak-hak mereka. Indonesia akan selalu bersama Palestina," kata Retno sambil menunjukkan selendang bermotif kotak-kotak hitam-putih.

Retno menegaskan Indonesia mengecam pengumuman Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Pengumuman itu disampaikan Trump di Washington DC pada Rabu, 6 Desember 2017, pukul 13.00 waktu setempat atau Kamis pukul 01.00 WIB.

"Kami mengecam pengakuan ini, demokrasi berarti menghormati hukum internasional. Jadi pengakuan tersebut tidak menghormati berbagai resolusi Dewan PBB," ujarnya.

Selain itu, Menteri Retno juga menyesalkan Amerika Serikat sebagai negara demokrasi yang telah maju mengambil langkah yang mengancam perdamaian dan berpotensi meningkatkan instabilitas kawasan Timur Tengah. "Sebagai negara demokrasi, Amerika seharusnya tahu apa arti demokrasi," ujarnya.

Pada Rabu pukul 13.00 waktu setempat, di Gedung Putih Washington DC, Trump telah mengumumkan secara resmi pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai wilayah Israel dan akan memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Trump menyebut pengakuan Yarusalem sebagai milik Israel tidak lain sebagai pengungkapan fakta sebagaimana mestinya. Padahal, Palestina akan menjadikan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota saat benar-benar merdeka karena wilayah tersebut masih dicaplok Israel.

  (Ira Saqila)