merdekanews.co
Selasa, 25 Desember 2018 - 00:25 WIB

Bandung Terkesan Tak Aman Buat Bule?

Khairi AA - merdekanews.co
Kang Emil berdialog dengan petugas.

Bandung, MERDEKANEWS - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil punya tugas berat. Sebab, ada kesan Bandung sudah tidak ramah lagi buat wisatawan.

Seperti yang dialami oleh seorang warga negara (WN) asal Kanada, Ryan Jeffery Fulford (26).

Bule Kanada tersebut dikeroyok sekelompok pemuda usai bermain biliar di Jalan Astanaanyar, Kota Bandung, Minggu 23 Desember 2018. Para pelaku menganiaya korban menggunakan tangan kosong dan helm.

Akibat insiden tersebut korban luka di kepala dan dijahit. Sementara Tim gabungan Unitreskrim Polsek Astanaanyar dan Satreskrim Polrestabes Bandung mengamankan enam dari tujuh pelaku pengeroyokan.

Selain mengalami luka, korban juga kehilangan 2.500 dolar Australia yang dibawa di dalam tasnya. Uang tersebut dibawa kabur pelaku dan telah ditukar dengan rupiah.

Hingga berita ini diturunkan satu pelaku yang buron terus diburu polisi.

"Satu pelaku sekarang masih buron. Dia adalah R alias Wajay," ujar Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai saat rilis di Mapolrestabes Bandung, Senin (24/12/2018).

Kini enam pelaku tersebut ditahan polisi. Sementara satu pelaku yang buron masih dalam pengejaran dan identitasnya telah dikantongi.

"Silakan menyerahkan diri, atau kami bertindak tegas terukur," ujar Rifai sambil menambahkan bahwa korban mengaku baru satu tahun menikah dengan perempuan Indonesia yang rencananya diboyong ke Australia.

Diketahui, Kota Bandung selalu menjadi tempat tujuan wisata baik dalam negeri maupun mancanegara. Kepolisian Daerah Jawa Barat merilis sepanjang tahun 2017 berhasil mengungkap 25.230 kasus kriminalitas atau menurun 2,93 persen dibanding tahun 2016 yang mencapai 25.991 perkara.

Dan tingkat kriminalitas tertinggi pada tahun 2017 berada di wilayah hukum Polrestabes Bandung dengan jumlah 3.072 kasus, kedua Polres Bogor dengan jumlah kasus 3.031 kasus dan ketiga Polres Karawang 2.687 kasus.

Penyelesaian perkara tindak pidana pada tahun 2017 naik dari 25.230 kasus dapat diselesaikan 13.895 perkara atau 55,07 persen, sedangkan pada tahun 2016 dari 25.991 perkara dapat diselesaikan 14.186 perkara atau 44,02 persen.

Untuk kejahatan menonjol seperti kejahatan jalanan yakni pencurian pemberatan, pencurian dengan kekerasan, curanmor, penipuan, dan penganiyaan pada umumnya mengalami penurunan.

Apabila ditotalkan, kejahatan konvensional tahun 2017 turun 7,99 persen dari total kasus 22.428 perkara atau turun 1.948 perkara. Apabila dibandingkan dengan tahun 2016 total kejahatan mencapai 24.376 perkara.

 

  (Khairi AA)