merdekanews.co
Senin, 03 Desember 2018 - 11:12 WIB

Kementerian PUPR Launching E-BMN Untuk Percepat Serah Terima Aset

*** - merdekanews.co
Dirjen Khalawi melakukan soft launching e-BMN Ditjen Penyediaan Perumahan, Jakarta, Jum’at (30/11/2018).

Jakarta, MERDEKANEWS -- Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR melakukan soft launching aplikasi e-BMN bidang perumahan. Kehadiran Aplikasi e -BMN ini diharapkan dapat mempercepat proses serah terima aset Barang Milik Negara (BMN) dari pemerintah pusat kepada penerima bantuan bidang perumahan.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengungkapkan, aplikasi e-BMN ini merupakan salah satu terobosan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan dalam proses pengelolaan BMN.

“Aplikasi e – BMN yang hari ini kami soft launching terdapat di www.bmn.penyediaanperumahan.id. Ini merupakan terobosan dari pengelolaan BMN agar proses serah terima dilakukan lebih cepat dengan teknologi informasi,” ujar Khalawi usai melakukan soft launching e-BMN Ditjen Penyediaan Perumahan di Kementerian PUPR, Jakarta, Jum’at (30/11/2018).

Khalawi menambahkan, pihaknya akan terus memperbaiki system terkait pengelolaan BMN disamping meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang perumahan. Menurutnya, melalui system ini para petugas yang bertugas di dalam pengelolaan BMN dapat memasukkan data dimanapun dan kapanpun. “Tidak ada alasan lagi bagi para petugas untuk terlambat memasukkan data BMN ini. Saya harap aplikasi ini bisa segera disosialisasikan kepada para petugas kita di daerah,” terangnya.

Prioritas serah terima BMN, imbuh Khalawi, adalah hasil pembangunan perumahan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR sejak tahun 2014 sampai sekarang. Selain itu, pihaknya ke depan juga ingin lebih serius dalam mengurusi BMN sehingga terlihat hasil pembenahan dalam pengelolaannya.

Sementara itu, Sekretaris Ditjen Penyediaan Perumahan Dadang Rukmana didampingi Kabag Umum dan Pengelolaan BMN Didik Hardijanto menyatakan, aplikasi e _ BMN ini adalah yang pertama kali ada di Kementerian PUPR. Pihaknya berharap aplikasi ini ke depan bisa di replikasi oleh unit organisasi lainnya sehingga setiap unit organisasi di Kementerian dapat memiliki kecepatan yang sama dalam menyelesaikan proses serah terima aset BMN.

Untuk membuat system ini, kata Dadang, pihaknya berusaha mengintegrasikan data yang ada di masing-masing direktorat yang ada di Ditjen Penyediaan Perumahan. Sistem yang ada di direktorat juga digunakan juga sehingga tidak ada lagi dua kali entry data terkait BMN. “Bagian Umum dan Pengelolaan BMN hanya akan melakukan verifikasi data saja. Cukup satu kali entry data BMN,” katanya.

Dadang menambakan, beberapa keuntungannya dari system atau aplikasi ini adalah siapapun yang ditugasi mengelelola BMN nantinya bisa membukanya dimana saja dengan memakai login password dan bisa memproses lebih cepat. Selain itu, para pimpinan khususnya Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan juga bisa langsung mengontrol siapa yang terlambat menginput data BMN.

“Inshaa Allah penyelesaian penanganan BMN bisa real time. Jadi tidak ada lagi tahun depan atau baru lima tahun lagi BMN di serahterimakan. Hal ini dilakukan agar pengelolan BMN bisa dikelola dengan lebih cepat transparan dan memudahkan kita dalam bekerja,” pungkasnya. (Kompu Penyediaan Perumahan) (***)






  • Ditjen Penyediaan Perumahan Optimis Satu Juta Rumah Tercapai Ditjen Penyediaan Perumahan Optimis Satu Juta Rumah Tercapai Salah satu program strategis nasional Kabinet Kerja yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia adalah Program satu juta rumah. Melalui program ini pemerintahan ingin mewujudkan rumah yang layak huni bagi seluruh warga negara Indonesia.


  • Lakukan Banyak Terobosan, Program Sejuta Rumah Lampaui Target Lakukan Banyak Terobosan, Program Sejuta Rumah Lampaui Target Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama kalangan pengembang dan perbankan terus berupaya mewujudkan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Salah satu senjata utama demi mengurangi backlog kepemilikan hunian yang mencapai 11,4 juta unit ialah program sejuta rumah yang bergulir sejak 2015.