
KORUT, MerdekaNews – Kim Jong Un tidak peduli dengan protes para pemimpin dunia soal teknologi nuklirnya. Bahkan, Pemimpin Korea Utara (Korut) ini seperti menantang.
Kim terlihat berkunjung ke sebuah pabrik ban untuk truk yang digunakan mengangkut rudal balistik antarbenua (ICBM). Rudal balistik tersebut diujicobakan pada pekan ini.
Seperti dilaporkan Sky News, Minggu (3/12/2017), Kim mengucapkan terima kasih kepada pekerja pabrik yang membuat ban tersebut.
Ia juga memuji para pekerja karena telah membuat ban untuk truk pengangkut rudal sumbu sembilan tanpa harus mengandalkan peralatan impor. Pabrik ban itu adalah Amnokgang Tyre Factory yang berada di ibu kota.
Kunjungan tersebut dilakukan setelah sebuah demonstrasi publik dan pesta kembang api di Pyongyang yang merayakan peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-15.
Sebelumnya, Kim telah meminta pabrik tersebut agar membuat ban secara besar-besaran pada November. Menurut Kantor Berita Pusat Korut, dia juga meminta pabrik berupaya meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam mengembangkan ekonomi negara dan meningkatkan kemampuan pertahanan nasional.
Seperti diberitakan, Presiden Amerika Donald Trump meminta kepada Kim agar menghentikan produksi nuklir. Dia menuding, nuklir itu bisa membuat situasi dunia memanas.
Trump juga mengancam Kim kalau Amerika Serikat siap melawan Korut. Ancaman sama dilontarkan Perdana Menteri Australia Melcolm Turnbull. "Australia siap perang dengan Korut," ungkap Melcolm.
(Ira Saqila)
-
Bahlil Pastikan Nuklir Jadi Bagian Diversifikasi Energi Bahlil Pastikan Nuklir Jadi Bagian Diversifikasi Energi
-
KTT Khusus ASEAN-Kanada, Menko Airlangga Bahas Ketahanan Pangan hingga Kecerdasan Buatan KTT Khusus ASEAN-Kanada, Menko Airlangga Bahas Ketahanan Pangan, Energi Nuklir, dan Kecerdasan Buatan
-
PLN Mulai Jajaki Energi Nuklir, Kaji Kelayakannya Bersama KHNP Korsel di Forum COP28 Dubai PLN Mulai Jajaki Energi Nuklir, Kaji Kelayakannya Bersama KHNP Korsel di Forum COP28 Dubai
-
Dr. Seno Sependapat dengan Pengamat Maritim Dr. (HC) Capt.Marcellus: Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut Melanggar Prinsip UNCLOS 1982 Sependapat dengan pernyataan Pengamat Maritim Dr.(HC) Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, disampaikan pula Pengajar Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Asst Prof Dr Dwi Seno. Wijanarko, SH,,MH, CPCLE, CPA,CPM, bahwa negara Indonesia harus bersikap atas rencana Jepang yang akan membuang limbah nuklir ke Samudera Pasifik.
-
Reaksi Internasional: Rencana Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut Langgar Prinsip UNCLOS 1982 Dalam keterangan pers tertulisnya kepada media, Senin (10/7) Capt. Hakeng merasa prihatin dengan rencana Negara Jepang membuang limbah radioaktif nuklir dari PLTN Fukushima ke Samudra Pasifik.