merdekanews.co
Kamis, 27 September 2018 - 00:11 WIB

Incar Wagub DKI

Manuver PKS Soal Wagub Hanya Jadi Bahan Bully?

Sam Hamdan - merdekanews.co
Spanduk menolak calon PKS di kawasan Jakpus.

Jakarta, MERDEKANEWS - Manuver PKS soal posisi Wagub DKI Jakarta bisa blunder. Partai berlebel dakwah itu hanya akan menjadi sasaran bully.

Hingga kini posisi Wagub masih tarik ulur. Tapi, PKS terus 'bermanuver' agar kursi yang ditinggalkan Sandiaga Uno bisa direbut.

Sedangkan Gerindra sebagai partai pengusung dinilai berhak mendapatkan jatah kursi yang kini kosong. Karena secara aturan dan etika kalau posisi Wagub adalah jatah Gerindra.

Pengamat Jakarta, RBJ Bangkit menyatakan manuver PKS untuk mengambil kursi Wagub hanya jadi bahan bully masyarakat ibukota. Apalagi, jika kader yang diusung untuk jadi Wagub bukanlah orang yang paham soal Jakarta.

"Jangan jadikan Jakarta tempat belajar. Persoalan Jakarta itu sangat rumit dan kompleks, jadi bukan untuk coba-coba," beber Bangkit saat dihubungi wartawan, Rabu (26/9/2018).

Bangkit menilai kader PKS yang didorong untuk mendampingi Anies Baswedan minim pengalaman. "Demi kebaikan ibukota dan kepentingan rakyat sebaiknya PKS tidak gegabah," tukasnya.

RBJ Bangkit (kanan).

Kabarnya PKS mulai gencar bermanuver untuk merebut kursi Wagub. Partai berlebel dakwah itu sudah mulai melobi beberapa fraksi agar kadernya bisa dipilih jika voting di DPRD.

"Saya rasa dewan itu orang cerdas. Mana mungkin mereka mau pilih calon yang tidak paham soal Jakarta," ungkap magister Hukum Universitas Indonesia (UI) ini.

Seperti diberitakan PKS mendorong nama Sekum DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto dan mantan Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu. Kalangan DPRD menilai kedua nama ini dinilai kurang paham soal Jakarta.

"Saya khawatir ada kesan kalau PKS itu memburu jabatan," sindir Bangkit. (Sam Hamdan)