merdekanews.co
Sabtu, 01 September 2018 - 20:02 WIB

Nilai Tukar Rupiah Makin Anjlok, Pengusaha Khawatir Indonesia Sudah Setengah Krisis

setyaki purnomo - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) makin melempem membuat kalangan pengusaha geleng-geleng kepala. Jika kondisi ini terus berlanjut, tentunya mengancam usaha mereka.

Asal tahu saja, nilai tukar mata uang Garuda terhadap mata uang Paman Sam, terus melemah hingga menyentuh 14.725 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot.

Ketua BPP Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira menyatakan, depresiasi kurs rupiah terhadap dolar AS, saat ini, masuk kategori bahaya. Kondisi inni dapat memicu terjadinya krisis moneter lagi. “Kita tidak boleh menganggap enteng pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini yang menembus Rp14.725 hampir mendekati Rp15.000. Nanti jika pihak swasta yang meminjam anggaran negara dan pas jatuh tempo tak mampu bayar karena beratnya kurs. Ini sangat beresiko,” tutur Anggawira di Jakarta, Sabtu (1/9/2018).

Anggawira yang juga pengusaha ini pun menambahkan, pelemahan rupiah ini pun nantinya akan berimbas pada masyarakat. Ia merasa, kekhawatiran masyarakat akan naiknya harga-harga bahan pokok tersebut dipicu depresiasinya nilai tukar rupiah. “Ya, saya khawatir. Namun, saya lebih mengkhawatirkan masyarakat kita karena harga-harga bahan pokok yang melambung tinggi ini dipicu oleh nilai tukar rupiah yang melemah,” sambungnya.

Lebih lanjut, Anggawira mengatakan pemerintah dengan tim ekonominya harus bisa menahan laju depresiasi rupiah sehingga persoalan tersebut segera terselesaikan. “Ya, pemerintah harus benar-benar berpikir ekstra untuk mengatasi persoalan ini, saya lihat ini kan sepertinya kita tak ada daya. Seharusnya, pemerintah dan tim ekonominya memikirkan solusi agar bisa menahan laju depresiasi nilai tukar rupiah,” tutupnya. (setyaki purnomo)